Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mobil Nasional Bakal Dijual di Bawah Rp300 Juta, Begini Kata Menko Perekonomian
Advertisement . Scroll to see content

48 Negara Berisiko Alami Lost Generation, Menko Airlangga: Butuh Kerja Sama Global Atasi Kondisi Krisis

Minggu, 21 November 2021 - 17:54:00 WIB
48 Negara Berisiko Alami Lost Generation, Menko Airlangga: Butuh Kerja Sama Global Atasi Kondisi Krisis
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengatakan butuh kerja sama global untuk mengatasi kondisi krisis berkepanjangan akibat dampak pandemi Covid-19

Hal itu, lanjutnya, terkait dengan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa terdapat 48 negara yang menghadapi risiko tinggi atau sangat tinggi mengalami “lost generation” akibat berkurangnya kesempatan pendidikan, kehilangan pekerjaan, dan terkendala sistem perawatan kesehatan.

"Kerja sama global dalam mencegah kondisi krisis yang berkepanjangan perlu dilakukan, khususnya dalam membantu negara-negara paling miskin dan rentan, kemitraan global dalam bentuk dukungan pendanaan, penangguhan pembayaran utang, dan akses teknologi," kata Menko Airlangga, dalam keterangan di Jakarta, Minggu (21/11/2021).

Menko Perekonomian mengungkapkan, diperlukan juga mekanisme pembiayaan yang inovatif untuk menutup kesenjangan pendanaan SDGs, termasuk melalui blended finance dan sustainable private investment untuk menghidupkan kembali perekonomian dan menciptakan lapangan kerja.

Dia menjelaskan, pandemi Covid-19 telah menunjukkan bahwa dunia jauh lebih erat terhubung daripada yang diperkirakan banyak orang, dan bahwa pandemi belum berakhir sampai setiap negara aman. Hal ini juga menjadi mendapat perhatian dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.

Salah satu prioritas dalam Presidensi G20 adalah mengembangkan sumber pembiayaan yang dapat mendukung upaya setiap negara dalam menyediakan pembiayaan berkelanjutan untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim seperti yang dijanjikan dalam The Glasgow Pact pada COP26. 

"Perjanjian tersebut juga menandai upaya global dalam mengurangi penggunaan batubara secara bertahap untuk mencapai ekonomi rendah karbon," ujar Menko Airlangga.

Pandemi Covid-19 telah memberi kesempatan untuk melakukan "reset and reshape" dunia dengan cara yang lebih selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs). 

Menurut dia, negara-negara di seluruh dunia juga telah berkomitmen untuk mencapai SDGs pada tahun 2030. Dengan tantangan besar yang dihadapi dalam masa pandemi bagi setiap negara, upaya untuk mempercepat pencapaian SDGs harus terus ditingkatkan. Di sinilah kerja sama global sangat dibutuhkan.

”Negara-negara maju telah mengelola situasi pandemi dengan lebih baik, tetapi banyak negara berkembang yang masih berjuang untuk mengakses vaksin,” ungkap Menko Airlangga. 

Dia menuturkan, Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin agar G20 dapat bermanfaat bagi semua negara. Inklusivitas adalah prioritas utama bagi kepemimpinan Indonesia, dengan komitmen untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.

Pemerintah Indonesia juga menegaskan kembali dukungan terhadap multilateralisme. Musyawarah dan mufakat telah tertanam dalam DNA bangsa dan tertulis dalam konstitusi. 

Menko Perekonomian menambahkan, Indonesia pun berkomitmen untuk mencapai multilateralisme efektif yang mengalirkan pekerjaan nyata dan memberikan hasil terukur yang bermanfaat bagi semua orang.

”Upaya pemulihan global harus dilakukan secara sistematis dan terkoordinasi. Kita harus tetap berkomitmen untuk memperkuat kerja sama global yang akan membawa kita ke dunia yang lebih baik pasca Covid-19. Saya yakin kerjasama ini akan semakin maju dan berdampak positif bagi kita,” tutur Menko Airlangga.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut