Angka Kemiskinan Akan Melonjak, Pemerintah Diminta Fokus Tangani Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memprediksi angka kemiskinan akan meningkat di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Hal ini sekaligus berdampak pada upaya pemerintah yang telah berhasil menurunkan angka kemiskinan sejak 2011-2020.
Menanggapi hal itu, Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menyampaikan, pemerintah harus fokus untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 agar cepat berlalu. Tentunya pemerintah juga perlu membantu masyarakat terdampak dan dunia usaha agar bisa tetap bertahan.
"Arah kebijakan pemerintah sudah tepat, tinggal ditingkatkan kecepatan dan ketepatan," ujar Piter kepada iNews.id, Minggu (10/5/2020).
Menurut dia, di tengah pandemi saat ini belum saatnya pemerintah berbicara banyak untuk mengentaskan kemiskinan. Nantinya, pengentasan kemiskinan dapat dilakukan kembali ketika wabah telah berlalu.
Adapun upaya pemerintah yang akan memaksimalkan belanja-belanja bantuan sosial (bansos) untuk bisa menjaga agar kemiskinan tidak semakin melonjak hanya akan membantu mereka yang jatuh ke kelompok miskin akibat kehilangan pekerjaan dan kehilangan pemasukan. Dengan menerima bansos, pemasukan mereka akan tetap rendah atau bahkan hilang.
Menurut riset yang dilakukan pihaknya, ada tiga skenario penambahan penduduk miskin di tengah pandemi. Hal tersebut terdiri atas skenario berat dengan jumlah penduduk miskin 30,8 juta atau sekitar 11,7 persen total penduduk. Kemudian skenario lebih berat dengan jumlah penduduk miskin 33,9 juta atau sekitar 12,8 persen total penduduk.
Sementara, skenario sangat berat dengan jumlah penduduk miskin 37,9 juta atau sekitar 14,3 persen total penduduk. "Mereka tidak akan naik menjadi tidak miskin karena menerima bansos, tapi mereka diharapkan bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka khususnya kebutuhan pangan," kata dia.
Editor: Ranto Rajagukguk