Berbincang dengan Sekjen OECD, Sri Mulyani Bahas Perpajakan Internasional hingga Presidensi G20

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu secara virtual dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organitation for Economic Co-operation and Development (OECD), Mathias Cormann. Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menyampaikan bahwa OECD merupakan salah satu mitra utama dalam merumuskan dan mengimplementasikan beragam kebijakan perekonomian. 

"Kami melakukan berbagai dialog secara berkala. Salah satunya kemarin, saya berbincang dengan @mathiascormann, Secretary-General OECD," ujar Sri Mulyani dikutip dari akun Instagram @smindrawati dikutip, Minggu (10/7/2022).

Baca Juga

Bahlil Bebaskan Penggunaan Barcode BBM di Lokasi Bencana, Minta Jangan Disalahgunakan

Sri Mulyani menjelaskan, salah satu topik yang mereka perbincangkan adalah mengenai perkembangan Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) Pillar One and Pillar Two yang akan membantu memperbaiki paradigma perpajakan internasional. 

"Selain itu, kami juga membahas mengenai isu-isu keamanan dan politik yang kami sepakati bahwa akan lebih tepat dibahas pada forum Foreign Ministers Meeting (FMM) G20 yang sedang berlangsung di Bali," kata dia.

Baca Juga

Kisah Suleiman Kerimov, Miliarder Muslim Terkaya Rusia yang Hobi Beramal

Dalam kesempatan itu, Mathias juga mengapresiasi reformasi data governance yang sedang berlangsung di Kemenkeu. 

Baca Juga

Generasi Muda Indonesia Terancam Tidak Bisa Beli Rumah, Begini Kata Sri Mulyani

"Saya sampaikan, Kementerian Keuangan terus melakukan benchmarking dengan beragam institusi internasional yang merupakan pionir pada bidang tersebut, OECD menjadi salah satunya," ucap Sri Mulyani.

Sebagai penutup, Mathias juga menyampaikan dukungannya akan penyelenggaraan agenda G20 yang akan dihelat pekan depan. 

Baca Juga

Sri Mulyani Usul Kredit Perumahan Dijadikan Surat Berharga yang Bisa Diperjualbelikan

"Kami sepakat, di tengah beragam tekanan yang terjadi di skala global, G20 must keep going. Show must go on, demi kebaikan serta pemulihan Indonesia dan dunia," tuturnya.

Editor: Aditya Pratama