Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wall Street Ditutup Menguat, Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed dan Data Inflasi AS
Advertisement . Scroll to see content

BI Naikkan Bunga Jadi 6 Persen, Menko Darmin: Ya Sudah Biarkan Saja

Jumat, 16 November 2018 - 16:37:00 WIB
BI Naikkan Bunga Jadi 6 Persen, Menko Darmin: Ya Sudah Biarkan Saja
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen. Keputusan ini di luar dugaan banyak pihak yang memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memahami keputusan BI menaikkan suku bunga sebagai langkah antisipasi kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (Fed).

"Sebenarnya BI itu memperkirakan Desember Amerika mau naikkan, ya sudah biarkan saja," kata Darmin ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Sebelumnya, BI memutuskan untuk menaikan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DDR) sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen. Keputusan ini diambil untuk menekan defisit dalam transaksi berjalan yang pada kuartal III-2018 melewati batas level 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Darmin mengatakan, langkah BI menaikkan suku bunga bertujuan meningkatkan selisih (spread) antara suku bunga di Indonesia dengan di AS. Dengan begitu, investor asing akan tertarik berinvestasi di Tanah Air.

Menurut dia, melebarnya defisit transaksi berjalan tidak hanya bisa dijawab dengan meningkatkan ekspor atau impor saja. Pasalnya, hal itu butuh waktu yang lama. 

"Sebetulnya kan persoalan kita itu tidak bisa dijawab dengan transaksi berjalan saja, itu harus masuk juga ke transaksi modal dan finansial, jadi kalau kamu lihat neraca pembayaran transaksi berjalan, ya selama ini juga sebenarnya dia defisit, tapi ya tidak apa-apa karena ditutup surplus dari neraca finansial dan modal," tuturnya.

Mantan Gubernur BI itu menyebut, keputusan otoritas moneter menaikkan suku bunga selaras dengan langkah pemerintah yang baru saja merilis paket kebijakan ekonomi (PKE) XVI. Keputusan BI akan berpengaruh dalam jangka pendek sementara PKE akan berdampak dalam jangka menengah dan panjang.

"Tetapi di pihak lain, kebijakan itu kita juga ingin meningkatkan confidence dari market. Sebenarnya rupiah kita itu sudah undervalue, sudah terlalu murah," ucapnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut