Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Analisis Dampak Perjanjian Tarif AS–Indonesia pada Neraca Perdagangan
Advertisement . Scroll to see content

BI Sebut Defisit Transaksi Berjalan di 2018 Capai 2,1 Persen

Jumat, 09 Maret 2018 - 21:16:00 WIB
BI Sebut Defisit Transaksi Berjalan di 2018 Capai 2,1 Persen
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, defisit transaksi berjalan di tahun 2018 berada di kisaran 2,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Proyeksi tersebut lebih besar ketimbang realisasi defisit transaksi berjalan di tahun lalu yang sebesar 1,7 persen.

Gubernur BI Agus Martowardojo memaparkan, proyeksi defisit transaksi berjalan itu masih dalam batas aman menyusul upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen. Ketimbang di 2013 lalu, defisit transaksi berjalan tercatat mencapai 4,2 persen.

Kemudian, dengan perekonomian yang terus pulih, di tahun 2016 lalu defisit transaksi berjalan susut di angka 1,8 persen. "Jadi, menunjukkan bahwa transaksi berjalan itu bisa dijaga di tempat yang sehat walaupun defisit," ujarnya ditemui di Gedung BI, Jakarta, Jumat (9/3/2018).

Agus Marto menambahkan, peningkatan defisit transaksi berjalan tersebut karena kondisi neraca perdagangan yang tercatat negatif. Hal tersebut terjadi karena peningkatan impor bahan baku yang menunjukkan sektor industri mendorong kinerjanya.

"Karena besarnya impor kita, khususnya impor bahan-bahan baku yang akan digunakan untuk mendorong ekonomi Indonesia di tahun 2018. Jadi, kita nanti melihat bahwa transaksi berjalan di tahun 2017 akan terjadi pelebaran defisit. Tetapi, defisit itu tidak melebihi 2,1 persen dari PDB di tahun 2018," ucapnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut