Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Buka Suara soal Rencana Redenominasi Rp1.000 Jadi Rp1, Jamin Dilakukan Hati-Hati
Advertisement . Scroll to see content

BI Wanti-wanti Harga Bahan Pokok jelang Lebaran Terancam Naik gegara Hal Ini

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:46:00 WIB
BI Wanti-wanti Harga Bahan Pokok jelang Lebaran Terancam Naik gegara Hal Ini
BI wanti-wanti harga bahan pokok naik di Lebaran Foto: Advenia E
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono mengatakan menjelang perayaan Lebaran harga bahan pangan berpotensi mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan oleh faktor permintaan masyarakat.

"Selama HKBN ramadhan dan idul fitri terdapat potensi peningkatan harga pangan seiring meningkatnya permintaan masyarakat, kita berharap inflasi HKBN bisa terkendali," ujar Doni dalam sambutannya pada acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Kalimantan secara virtual, Rabu (27/3/2024).

Doni menjelaskan beberapa tantangan perlu diantisipasi dalam rangka pengendalian inflasi pangan. Misalnya, dari sisi pasokan, distribusi, hingga faktor cuaca yang menjadi penyebab adanya inflasi pangan.

Pada tahun ini, Doni juga mengatakan pemerintah akan lebih berfokus untuk menjaga stok dan ketersediaan beberapa komoditas pangan strategis. Misalnya beras, cabai, bawang merah, yang menjadi bahan baku utama pada sebuah masakan.

"Serta komoditas lainnya yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi di masing masing wilayah," tutur dia.

Dalam rangka menjaga inflasi pangan yang mengancam menjelang idul fitri, BI berkomitmen untuk melakukan stabilisasi harga jangka pendek dengan melakukan intervensi pasar. Menghadirkan pasar murah, agar hukum permintaan dan penawaran di pasar menjadi seimbang dan harga bisa stabil.

"GNPIP tahun 2024 juga tetap memperkuat komitmen untuk melakukan quick win atau stabilisasi harga jangka pendek di pasar," lanjutnya.

Selain faktor permintaan, inflasi pangan menjelang idul fitri juga berpotensi disebabkan oleh faktor cuaca dan perubahan iklim. El Nino yang melanda akhir tahun lalu membuat keterlambatan musim tanam, dan akhirnya berdampak pada keterlambatan musim panen.

Sehingga ketika musim panen terlambat, otomatis stok beras berkurang, disatu sisi ada permintaan bulanan yang jumlahnya tetap bahkan lebih banyak. Fenomena inilah yang membuat kondisi harga beras di pasar menjadi lebih mahal, terutama menjelang Lebaran.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut