Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menperin dan Kepala Bappenas Rapat Bahas Arah Kebijakan Industrialisasi RI, Apa Hasilnya?
Advertisement . Scroll to see content

Biaya Kajian Pemindahan Ibu Kota Tak Sampai Rp500 Miliar

Selasa, 09 Januari 2018 - 22:33:00 WIB
Biaya Kajian Pemindahan Ibu Kota Tak Sampai Rp500 Miliar
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pemerintah pernah mengatakan pemindahan Ibu Kota Indonesia nantinya akan menelan biaya lebih dari Rp1 triliun. Namun, dipastikan kajian mengenai pemindahan ini tidak akan menggelontorkan duit hingga triliunan rupiah.

"Bukan Rp1 triliun, itu untuk memindahkan, kajiannya paling cuma berapa miliar," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro setelah konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (9/1/2018).

Meski demikian diperkirakan biaya untuk pengkajian tidak sebanyak Rp500 miliar karena anggaran Bappenas sendiri tidak terlalu banyak.

"Wuih tidak banyak. Itu keenakan. Anggaran Bappenas cuma berapa, mau Rp500 miliar," ucapnya.

Pemerintah akhir-akhir ini terus menggodok rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia pengganti Jakarta. Sekarang tengah dimatangkan pembahasan kandidat daerah mana yang tepat untuk dijadikan Ibu Kota untuk disampaikan ke Presiden Jokowi.

Sampai saat ini ia belum mau menyebutkan lokasi mana saja yang tengah dibahas untuk dijadikan Ibu Kota. Namun yang jelas rencana tersebut terus berjalan dan kini sejumlah kandidat daerah untuk pemindahan Ibu Kota tengah dibahas secara keseluruhan.

"Tidak ada update, yang pasti saya sudah lapor kepada bapak Presiden mengenai kriteria lokasi dan kandidat lokasi. (Penentuannya) tergantung Presiden, jangan tanya saya dong. Kita lihat nanti perkembangannya. Intinya saya selalu menyiapkan," ucapnya.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia Ari Kuncoro sebelumnya menyatakan, jika pemerintah memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan, maka pertumbuhan ekonomi wilayah timur bisa terus berkembang, tidak seperti yang terjadi sekarang sedikit ada ketimpangan.

“Dia akan menarik pertumbuhan ke arah Indonesia timur. Sekarang Indonesia timur pertumbuhannya tinggi baru ada Sulawesi,” ujar Ari.

Pertimbangan untuk memindahkan Ibu Kota juga berangkat dari perekonomian yang hanya terpusat di wilayah Barat. Dengan demikian, kebijakan itu diharapkan mampu meningkatkan perekonomian nasional secara merata.

Ari juga menambahkan, pemindahan Ibu Kota merupakan hal yang lumrah bagi suatu negara. Bahkan, beberapa negara lain sudah melakukannya dalam mewujudkan pembangunan yang lebih strategis.

Meski begitu, dia berharap, rencana tersebut disiapkan secara matang dengan memerhatikan berbagai hal, seperti adanya kota penyangga, akses pelabuhan, dan jarak yang tak jauh dari Ibu Kota sebelumnya.

Ari memprediksi, jika rencana itu sukses pertumbuhan ekonomi Indonesia timur bisa tercapai hingga 6 persen. Capaian pertumbuhan itu bisa terealisasi bila Ibu Kota yang baru telah rampung secara infrastruktur hingga sistem tata kotanya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut