Bidik Pasar Mobil di Australia, Indonesia Bertekad Kalahkan Thailand
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membidik pasar otomotif di Australia yang cukup besar. Hal ini menyusul ditekennya perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Australia.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, produk yang paling potensial masuk ke Australia yaitu mobil listrik dan hybrid. Tarif preferensi kedua jenis mobil tersebut kini 0 persen sesuai Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Dalam sepuluh tahun terakir, industri otomotif di Australia menutup banyak pabrik karena tidak menguntungkan. Untuk itu, Negeri Kanguru mengimpor mobil dari sejumlah negara seperti Thailand, Jepang, China, dan India.
“Dengan demikian, potensi pasar otomotif di Australia sebesar 1,1 juta sudah terbuka bagi produsen Indonesia,” kata Menperin melalui keterangan tertulis, Selasa (12/3/2019).
Dia menyebut, 70 persen pasar mobil di Australia diisi produk impor. Mobil penumpang yang paling diminati di Australia terutama berjenis sedan dan crossover sementara mobil komersial yang paling banyak diburu yaitu kabin ganda.