Bisnis Ritel Meredup, Indef Sarankan Manfaatkan Perkembangan Teknologi
Dengan bisnis model yang sekarang, supermarket tidak mampu menyaingi minimarket yang tokonya lebih tersebar dan lebih dekat dengan rumah konsumen. Dengan kemudahan letak lokasi toko membuat masyarakat lebih memilih belanja ke minimarket karena bisa diakses dengan berjalan kaki dari rumah.
Kemudian, di era digital ini juga peritel melakukan perubahan dari sisi pelayanannya yang berbasis teknologi. Hal ini agar ritel besar tidak kalah saing dengan industri e-commerce yang tengah digandrungi masyarakat karena kemudahan bertransaksinya.
"Supermarket dan ritel scara umum hrus tawarkan experiences baru misalnya kasir otomatis sperti di AS dan China. Atau offline to online (O2O). Jaringan pemasarannya hrus diperluas ke e-commerce," ucapnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, PT Hero Supermarket Tbk memutuskan untuk menutup 26 gerai jaringan ritel Giant. Hal itu juga disusul dengan pemutusan hubungan kerja 523 karyawannya sepanjang 2018.
Apabila melihat lebih jauh lagi, sebelumnya sudah ada beberapa ritel yang menutup gerainya. Sejak dua tahun lalu, tercatat 7-Eleven gulung tikar. Tak hanya itu, beberapa perusahaan ritel, yakni PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (Ramayana), PT Matahari Department Store Tbk juga memilih menutup sejumlah gerainya.
Editor: Ranto Rajagukguk