BPJT Akui Investor Asing Lebih Pilih Akuisisi Tol yang Sudah Beroperasi
JAKARTA, iNews.id - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) buka-bukaan tentang minat investor asing untuk berinvestasi pada proyek jalan tol di Indonesia. Secara keseluruhan, minat investor asing untuk masuk pada proyek jalan tol masih sangat sedikit.
Pelaksana Harian (Plh) Anggota BPJT Unsur Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat Mahbullah Nurdin mengatakan, beberapa investor asing lebih tertarik untuk mengambil alih ruas tol yang sudah jadi,dibandingkan jika harus membangun yang baru. Namun, tetap saja, dalam mengambil alih jalan tol yang sudah jadi juga harus yang menguntungkan.
“Iya (maunya ambil alih tol yang sudah jadi) tapi yang menguntungkan. Kalau yang lain enggak ada yang minat,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (13/4/2021).
Ada beberapa contoh investor asing yang lebih memilih untuk mengambil alih saham ruas tol yang sudah jadi dan beroperasi. Misalnya saja Canada Pension Plan Investment Board yang mengambil alih 45 persen saham tol Cipali dari PLUS Expressways International Berhad, anak usaha UEM Group.
Sementara 55 persen sisanya dikuasai oleh PT Astra Tol Nusantara yang merupakan anak usaha PT Astra International Tbk. Kemudian keduanya membentuk perusahaan joint venture yang diberi nama PT Lintas Marga Sedaya (ASTRA Tol Cipali).