Brasil Usul Pajak 2 Persen untuk Orang Superkaya di Forum G20, Bagaimana Penerapannya?

RIO DE JANEIRO, iNews.id - Usulan Brasil untuk menerapkan pajak untuk orang-orang superkaya di dunia untuk mengurangi kesenjangan diterima baik dalam pertemuan Menteri Keuangan G20 pada minggu ini. Namun, penerapannya disebut akan sangat sulit dilakukan.

Mengutip Reuters, melalui Presidensi G20 tahun ini, Brasil mendorong pembahasan terkait usulan pengenaan pajak kekayaan sebesar 2 persen untuk kekayaan di atas 1 miliar dolar AS. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan pendapatan hingga 250 miliar dolar AS per tahun dari 3.000 orang.

Baca Juga

Tekan Impor, Indonesia Perlu Pacu Pembangunan Industri Petrokimia

Komisi Ekonomi Eropa, Paolo Gentiloni memperingatkan meskipun gagasan pajak progresif merupakan kontribusi yang baik dari Brasil, penerapan usulan tersebut akan menjadi tugas yang sangat sulit.

"Kita semua tahu bahwa kita sedang memulai sebuah proses yang sangat, sangat menantang. Langkah pertama adalah bekerja pada pertukaran informasi antar negara," kata Gentiloni dikutip, Jumat (26/7/2024).

"Ini akan menjadi sesuatu yang perlu dibahas dalam beberapa bulan dan tahun mendatang," tuturnya.

Sementara, Menteri Keuangan AS Janet Yellen turut memuji diskusi terkait hal tersebut, tetapi tetap waspada terhadap kebijakan pajak global yang baru. 

"Amerika Serikat sangat mendukung perpajakan progresif dan memastikan bahwa individu berpenghasilan tinggi yang sangat kaya membayar bagian yang adil," kata Yellen kepada wartawan pada pertemuan Menteri Keuangan G20 di Rio de Janeiro. 

Dia juga mencatat Presiden AS Joe Biden telah mengusulkan beberapa kebijakan terkait perpajakan, termasuk pajak miliarder.

"Kami pikir masuk akal bagi sebagian besar negara untuk mengambil pendekatan perpajakan progresif ini. Kami senang bekerja sama dengan Brasil dan menyebarkan ide-ide ini di G20," tuturnya.

Namun, dia menyebut kebijakan pajak akan sangat sulit dikoordinasikan secara global. Pihaknya berpendapat bahwa semua negara harus memastikan bahwa sistem perpajakan mereka adil dan progresif. 

Editor: Aditya Pratama