BST Segera Digulirkan, Ekonomi Masyarakat Diharapkan Pulih dari Pandemi Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Kebijakan counter-cyclical pemerintah dari sisi fiskal maupun moneter diharapkan dapat meminimalisasi dampak pandemi Covid-19. Program bantuan tunai yang digulirkan pemerintah diharapkan dapat memulihkan ekonomi masyarakat.
“Menurut saya situasinya sekarang sudah membaik setelah tahun lalu kita menerapkan stimulus fiskal. Kami mampu meminimalisir kerusakan ekonomi karena Covid-19. Indonesia mengalami kontraksi sebesar minus 2,1 persen relatif kecil dibandingkan dengan negara Asia lain atau bahkan negara-negara G20 dalam hal kontraksi akibat Covid-19,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dilansir dari laman resmi Kementerian Keuangan, Rabu (23/3/2021).
Bantuan tunai pada 2021 merupakan upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah. Kebijakan ini terdiri atas tiga program, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) yang disalurkan dalam empat tahap kepada penerima melalui bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Program sembako sebesar Rp200.000 per bulan per kepala keluarga hingga Desember 2021 yang juga disalurkan melalui perbankan untuk dibelanjakan bahan pangan di tempat yang telah ditentukan.
Kemudian, Bantuan Sosial Tunai (BST) sebesar Rp300.000 per bulan per kepala keluarga yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rachmad Djoemadi mengatakan, penyaluran BST diberikan selama empat bulan, Januari sampai April. Ini dapat meringankan beban keluarga yang terdampak pandemi Covid-19 sekaligus pada akhirnya membantu perekonomian nasional agar bangkit dan bergerak.