Defisit Anggaran Rp5.833 Triliun, Ekonomi Inggris Baru Bisa Pulih Akhir 2022
“Alih-alih menghentikan stimulus ekonomi, malah pemerintah harus menargetkan bantuan itu ke sektor-sektor lain yang paling membutuhkan. Jika tidak, akan lebih banyak masyarakat yang berisiko masuk ke dalam kesengsaraan pengangguran, dan ekonomi kita akan terus terpuruk," ujar Dodds dikutip dari The Guardian Rabu (15/7/2020).
Dalam pengamatannya terhadap prospek ekonomi Inggris, OBR memperhatikan beberapa komponen penting yang menjadi kunci pemulihan di masa depan, meliputi lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi dan keuangan publik.
Pihaknya mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris akan menyusut sebesar 12,4 persen tahun ini, sementara pertumbuhan ekonomi hingga tahun 2025 menjadi 3 persen lebih kecil daripada sebelum pandemi Covid-19.
Meskipun utang negara saat ini mayoritas dalam jangka pendek, OBR berharap pemerintah Inggris menghemat anggaran lebih banyak, atau kenaikan pajak yang diperlukan untuk mengembalikan keuangan publik ke kondisi normal.
Editor: Ranto Rajagukguk