Dikeluhkan Warga, Terminal Baranangsiang Bogor Dirombak Tahun Depan
Saat ini, BPTJ sedang melakukan kajian sosial karena hidup masyarakat bergantung pada Terminal Baranangsiang.
”Kita harus memikirkan aspek sosial. Kita membangun infrastruktur tidak semata asal bangun. Kalau soal infrastruktur gampang, ada duit tinggal bangun, tapi kita harus memikirkan aspek sosialnya juga,” kata Bambang.
Terminal Baranangsiang merupakan gerbang Kota Bogor sehingga harus segera direvitalisasi supaya rapi dan nyaman.
”Kalau wajahnya bersih, berarti kotanya juga bersih. Kehadiran BPTJ ingin mewujudkan kebersamaan atau sinergitas. Kita sama-sama dengan wali kota dengan KPTB membangun terminal. Bukan artinya mentang-mentang terminal tipe A menjadi kewenangan pusat seolah-seolah pusat sendiri mampu bangun itu sendiri.
Tidak seperti itu, kita harus bareng-bareng bersinergi,” ujarnya.
Bima mengatakan apa yang digagas BPTJ merupakan langkah konkret jangka pen dek menunjukkan keseriusannya membenahi kawasan Terminal Baranangsiang.
”Upaya Pak Bambang dan jajarannya di BPTJ luar biasa. Lakukan apa yang kita bisa sementara ini. Misalnya, bersih-bersih secara swadaya seperti hari ini (kemarin) agar terminal lebih baik, lebih bersih, dan rapi,” ucapnya.
Menurut dia, kondisi Terminal Baranangsiang saat ini banyak dikeluhkan warga melalui media sosial. Diharapkan apa yang dilakukan kemarin oleh BPTJ bisa sedikit menjawab pertanyaan warga.
”Banyak pertanyaan pembenahan luar biasa di pusat kota, jalur pedestrian, dan taman dibenahi. Tapi, kenapa pintu gerbang utama Kota Bogor, yakni Terminal Baranangsiang didiamkan? Agak sulit menjelaskan kepada warga lewat beberapa kalimat di media sosial. Saya percaya apa yang kita lakukan dalam rangka ke arah sana. Bukan kita diam. Bukan kita tidak memiliki rencana. Rencana itu ada, tapi ada prosesnya,” kata Bima. (Haryudi)
Editor: Rahmat Fiansyah