Dinilai Merugikan, Mahathir Akan Kaji Keterlibatan Malaysia dalam TPP
KUALA LUMPUR, iNews.id – Pemerintah Malaysia akan mengkaji keikusertaannya dalam perjanjian dagang Kemitraan Asia-Pasifik (Trans Pacific Partnership/TPP).
Dilansir CNBC, Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menilai, perjanjian tersebut akan merugikan negara-negara yang lebih kecil seperti Malaysia. Dia pun berjanji akan mempertimbangkan secara serius keterlibatan Malaysia dalam TPP.
“Negara dengan ekonomi yang kecil, lebih lemah harus mendapatkan kesempatan untuk melindungi produk mereka. Kami harus mengkaji TPP,” kata Mahathir saat wawancara dengan Nikkei, dikutip Sabtu (9/6/2018).
Pernyataan Mahathir tersebut menambah kekacauan dalam kerangka dagang TPP yang tengah memasuki tahap finalisasi. Perjanjian dagang tersebut cukup alot untuk disepakati setelah salah satu inisiator utamanya, Amerika Serikat (AS) keluar di bawah pemerintahan Donald Trump.
Perjanjian dagang yang terakhir kali berganti nama menjadi Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) akan memangkas tarif di negara-negara anggota yang menguasai 13 persen perekonomian dunia, setara produk domestik bruto (PDB) 10 triliun dolar AS. Awalnya, kekuatan TPP mencapai 40 persen ekonomi dunia jika AS bergabung.