Dolar AS Ditutup Tembus Rp14.600, Terparah di Asia Setelah Rupee India
Pelemahan tersebut membuat rupiah mencatatkan performa paling buruk di Asia setelah rupee. Mata uang India itu anjlok hingga 1,4 persen ke level 69,79. Kendati demikian, hampir semua mata uang negara emerging markets tertekan.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, data ekonomi dalam negeri yang dinilai kurang baik menjadi salah satu faktor yang menekan rupiah terhadap dolar AS.
BI mencatat defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan II-2018 mencapai 8 miliar dolar AS atau tiga persen terhadap produk domestik bruto (PDB), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 5,7 miliar dolar AS atau 2,2 persen terhadap PDB.
Dari sisi eksternal, lanjut dia, sentimen mengenai gejolak ekonomi Turki turut menjadi faktor yang membuat sejumlah mata uang di dunia, termasuk rupiah mengalami tekanan terhadap dolar AS.
"Diketahui, Turki memiliki banyak eksposure utang terhadap Eropa sehingga ketika ekonomi Turki di ambang krisis maka akan mempengaruhi ekonomi Eropa dan dapat berdampak ke negara di kawasan Asia," katanya.