Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono Gratiskan Tranportasi dan Wisata untuk Atlet Popnas-Peparpenas 2025
Advertisement . Scroll to see content

Ekonomi Kreatif dan Industri Wisata Terpukul Covid-19, Ini Langkah Pemerintah

Selasa, 10 November 2020 - 23:00:00 WIB
Ekonomi Kreatif dan Industri Wisata Terpukul Covid-19, Ini Langkah Pemerintah
Skema pemulihan sektor ekonomi kreatif dan wisata adalah dengan mengoptimalkan manajemen krisis penanganan Covid-19. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 memorak-porandakan perekonomian Indonesia, tak terkecuali sektor ekonomi kreatif. Upaya pemulihan pun terus dilakukan pemerintah.

Sekretaris Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Hariyanto mengatakan, skema pemulihan sektor ekonomi kreatif dan wisata adalah dengan mengoptimalkan manajemen krisis penanganan Covid-19. Dari penelitian yang dilakukannya ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan wisatawan melakukan perjalanan wisata pada era adaptasi kebiasaan baru saat ini.

"Isu kesehatan menjadi faktor utama pertimbangan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata. Untuk itu, pada era adaptasi kebiasaan baru saat ini protokol kesehatan dan CHSE harus diterapkan di destinasi wisata," kata Hariyanto dalam keterangan elektroniknya, Selasa (10/11/2020).

Menurutnya, kedisiplinan penerapan protokol kesehatan dan destinasi berstandar Cleanliness, Health, Safety, and Environmental (CHSE) adalah hal mutlak yang jadi stimulus bagi wisatawan untuk kembali mengunjungi objek wisata. Itu berkaitan dengan indeks pesepsi dari pasar internasional terkait penanganan Covid-19 di Indonesia yang berada di kisaran 20 persen. Ini menunjukkan persepsi indikasi negatif terhadap dunia pariwisata Indonesia lantaran terjadinya peningkatan signifikan kasus Covid-19 pada awal Juli lalu.

Kondisi itu semakin diperparah dengan minimnya kesadaran wisatawan dan masyarakat mengenai protokol kesehatan di destinasi wisata yang masih rendah. "Juga belum ada regulasi sebagai program standar penanganan krisis destinasi pariwisata terdampak pandemi Covid-19. Pengendalian dan harmonisasi kebijakan dalam penanganan krisis akibat pandemi Covid-19 masih rendah," kata Hariyanto.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut