Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkeu Purbaya Siapkan Skema Pinjaman Rp240 Triliun untuk Daerah, Ini Tujuannya
Advertisement . Scroll to see content

Ekonomi RI Tumbuh Melambat, Indef Sebut karena Tiket Pesawat Mahal

Rabu, 07 Agustus 2019 - 20:54:00 WIB
Ekonomi RI Tumbuh Melambat, Indef Sebut karena Tiket Pesawat Mahal
Perlambatan pertumbuhan ekonomi salah satunya karena tiket pesawat yang mahal sehingga memengaruhi kinerja sektor transportasi ke perekonomian. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2019 menjadi 5,05 persen, yang pada periode yang sama tahun sebelumnya 5,27 persen. Buruknya kinerja sejumlah sektor penggerak ekonomi dinilai menjadi alasan utama ekonomi pada kuartal tersebut tumbuh melambat.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, ada beberapa subsektor perekonomian yang mengalami perlambatan pertumbuhan pada kuartal II 2019. Salah satunya ialah subsektor transportasi dan pergudangan.

Mengutip data BPS, subsektor ini mengalami penurunan dari 8,70 persen pada kuartal II 2018, menjadi 5,78 persen pada kuartal II 2019. Penurunan ini disebabkan oleh anjloknya pertumbuhan transportasi udara.

"Transportasi udara pertumbuhannya turun menjadi sebesar -13,77 persen (kuartal II 2019), atau jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang sebesar 9,58 persen," ujar dia di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Anjloknya pertumbuhan transportasi udara tercermin dengan merosotnya angka penumpang pesawat sepanjang semester pertama tahun ini. Tercatat sejak Januari-Juni 2019 jumlah penumpang pesawat rute domestik hanya mencapai 36,5 juta penumpang, sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 45,9 juta penumpang.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut