Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Timnas Indonesia Uji Nyali Lawan Lintas Benua di FIFA Series 2026
Advertisement . Scroll to see content

Erick Thohir ke Bio Farma: Percepat Proses Produksi Vaksin Covid-19

Kamis, 07 Januari 2021 - 18:51:00 WIB
Erick Thohir ke Bio Farma: Percepat Proses Produksi Vaksin Covid-19
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Foto: Dok Kementerian BUMN)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Bio Farma (Persero) untuk meningkatkan kemampuan dan memacu kesiapan kapasitas produksi, pengamanan rantai dingin (cold chain) dan distribusi. Hal ini untuk mendukung program vaksinasi Covid-19. 

Dia menginginkan agar peningkatan tersebut harus berjalan lancar dan tanpa hambatan karena seluruh masyarakat Indonesia menaruh harapan tinggi agar program vaksinasi nasional ini berlangsung sukses. "Saya perintahkan kepada Bio Farma yang memiliki peran strategis dalam mendukung program vaksinasi Covid-19 ini untuk terus memperkuat persiapan kapasitas produksi vaksin, penanganan cold chain, dan juga distribusi," ujar Erick saat mengunjungi kantor pusat Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). 

Didampingi Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Erick meninjau command center atau tempat memonitor data produksi, penyimpanan dan distribusi secara realtime berbasis teknologi Internet of Things (IoT), fasilitas produksi, dan penyimpanan vaksin Covid-19

Mantan Bos Inter Milan itu menilai, dengan memanfaatkan IoT yang dimiliki Holding BUMN Farmasi tersebut, seperti barcode 2 dimensi, GPS, sensor suhu ruangan penyimpan vaksin dan armada distribusi, dan sejumlah infrastruktur lainnya maka upaya peningkatan dan percepatan dapat dilakukan. 

"Ada sistem sensor behaviour yang memantau gerakan armada, kondisi kendaraan, dan personel pengantar vaksin, baik saat pengiriman vaksin mulai dari gedung distribusi Bio Farma secara realtime, hingga titik akhir pengantaran ke gudang farmasi Dinas Kesehatan Provinsi, Kota/Kabupaten, atau Fasilitas Kesehatan," kata dia. 

Saat ini, pihak Bio Farma telah mendistribusikan ratusan vaksin Sinovac ke 34 Provinsi. Karena itu, Erick meminta agar pergerakan vaksin yang sudah dikirim dapat dipantau. 

Dia juga meminta kepada para Kepala Daerah untuk menjaga agar vaksin-vaksin yang diterima berada dalam cold storage dengan suhu 2-8 derajat. Jangan sampai ada kegagalan dalam penyimpanan di daerah sehingga kualitas vaksin akan menurun karena penyimpanan tidak sesuai standar. 

“Kita bangga karena Bio Farma sudah meningkatkan kapasitas produksi dari 100 juta dosis menjadi 250 juta dosis tiap tahunnya. Saat ini, Bio Farma sudah mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan POM untuk memproduksi, menyimpan dan mengawasi mutu 100 juta vaksin COVID-19. Agar makin optimal, kami terus mendorong agar sertifikasi CPOB untuk tambahan kapasitas produksi 150 juta dosis bisa segera didapatkan," ujarnya

Erick juga mengapresiasi penggunaan IoT untuk memonitor produksi, suhu di tempat penyimpanan hingga truk pengiriman, dan distribusi vaksin secara akurat dan real-time. 

“Tidak hanya urusan penyediaan dan produksi. Yang juga menjadi misi penting Bio Farma: menjaga mutu dan ketepatan waktu hingga pengiriman terakhir ke seluruh provinsi. Jangan sampai gagal. Ini demi Indonesia," ucapnya. 

Bio Farma telah mendapatkan penugasan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, untuk penyediaan vaksin selama tahun 2020-2022. Hingga kini, pemerintah telah melakukan pemesanan atau firm order 329,5 juta dosis vaksin Covid-19 dari berbagai perusahaan farmasi internasional dan melalui Covax Facility.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut