Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bitcoin Jatuh, Pasar Kripto Global Merugi 1 Triliun Dolar AS
Advertisement . Scroll to see content

Fed Berikan Sinyal Tak Naikkan Suku Bunga hingga 2023

Kamis, 18 Maret 2021 - 08:45:00 WIB
Fed Berikan Sinyal Tak Naikkan Suku Bunga hingga 2023
Gubernur The Fed, Jerome Powell. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - The Federal Reserve (Fed) kembali menahan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) mendekati 0 persen. Bank sentral AS itu juga berjanji tak akan menaikkan suku bunga hingga 2023.

Dikutip dari CNBC, Kamis (18/3/2021), rapat Federal Open Market Committe (FOMC) kembali menegaskan komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi AS. Selain menahan suku bunga jangka pendek, Fed juga melanjutkan pembelian surat utang sedikitnya 120 miliar dolar AS setiap bulan.

"Menyusul melambatnya laju pemulihan, indikator kegiatan ekonomi dan lapangan kerja mulai meningkat baru-baru ini, sebagian besar sektor masih lemah terdampak pandemi. Inflasi sejauh ini bergerak di bawah 2 persen," kata Gubernur Fed, Jerome Powell.

Fed memperkirakan, Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada tahun ini bisa tumbuh 6,5 persen namun melambat pada tahun-tahun berikutnya. Pada 2022 dan 2023, pertumbuhan ekonomi AS diprediksi masing-masing 3,3 persen dan 2,2 persen.

Angka pengangguran dalam jangka panjang juga akan terus menurun. Pada 2021, angka pengangguran turun menjadi 4,5 persen dari posisi saat ini 6,2 persen. Kemudian turun menjadi 4,2 persen pada 2022 dan 3,7 persen pada 2023.

Inflasi inti yang mengukur pengeluaran konsumsi pribadi warga AS, akan stabil di kisaran 2 persen dalam tiga tahun ke depan. Pada 2021, inflasi inti akan mencapai 2,2 persen, lalu 2022 menjadi 2 persen, dan 2023 kembali naik menjadi 2,1 persen.

Powell menilai meningkatnya inflasi tahun ini disebabkan oleh inflasi tahun lalu yang rendah akibat pandemi. Dia memastikan kenaikan inflasi di atas 2 persen belum cukup bagi Fed melihat ekonomi benar-benar pulih.

"Saya memandang kenaikan sementara inflasi di atas 2 persen yang tampaknya akan terjadi tahun ini, belum memenuhi standar kami," kata Powell.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut