Gelar Mudik Gratis, Kemenhub Klaim Gunakan Bus Premium
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan masyarakat disuguhi bus kelas premium selama mudik gratis yang diadakan. Hal ini untuk mendorong agar masyarakat mau memanfaatkan program gagasan pemerintah.
"Ada image busnya tidak bagus dan tidak menjamin. Mobil yang dipakai bukan ekonomi tapi yang premium atau pariwisata. Jadi secara fisik dan kelayakan jalan terjamin oleh kita," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan Dinas Perhubungan Kabupaten atau Kota guna menjamin keamanan kendaraan yang digunakan. "Kemudian pada kesempatan ini juga saya kerja sama dengan Korlantas unruk meminta bantuan Korlantas Polri serta perhubungan kabupaten/kota untuk jaminan bus mudik yang dipakai maupun angkutan penumpang," ujarnya.
Saat ini, pihaknya juga tengah berupaya untuk melakukan ramp check di setiap kendaraan yang akan digunakan pada mudik gratis. Pihaknya telah meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk melayangkan surat perintah melakukan pengecekan.
"Terikait ramp check, semua bus yang digunakan mudik bareng ini kita akan lakukan ramp check. Semua akan kami cek layak atau tidak dan masih banyak yang belum melakukan ramp check," tutur Budi.
Selain mudik gratis bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kemenhub juga menggelar kerja sama dengan perusahaan swasta seperti Astra, XL, Indomaret, dan Alfamart. Mudik ini berlaku untuk mengangkut karyawan internal juga dibuka untuk masyarakat.
"Selain mengangkut dari pegawai tapi juga masyarakat. Awal bulan Juni saya umumkan berapa yang disediakan," ujarnya.
Mudik gratis ini merupakan program yang dicanangkan pemerintah sejak 2015 lalu, sehingga diharapkan masyarakat sudah semakin terbiasa memanfaatkannya. Sebab, terbukti dengan adanya program ini bisa mengurangi angka kecelakaan saat mudik akibat menggunakan sepeda motor.
"Tahun 2017 angka kecelakaan menurun sangat signifikan, salah satunya karena penggunaan motor berkurang, paling banyak kecelakaan itu Polda Jawa Timur dan Jawa Tengah," ucapnya.
Editor: Ranto Rajagukguk