Hanya Serap Rp77 Miliar, Banten Belum Maksimalkan Modal LPDB-KUMKM
JAKARTA, iNews.id - Provinsi Banten memiliki sejumlah potensi yang bisa dikembangkan, salah satunya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, potensi tersebut belum dimanfaatkan maksimal, salah satunya karena akses permodalan.
Sejak Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) dioperasionalkan pada 2008 dengan total penyaluran dana sebesar Rp8,5 triliun, Banten hanya menyerap Rp77 miliar. Bila diklasifikasikan dengan wilayah lain, Banten menempati urutan ke 24 dari 34 provinsi di Indonesia.
Agar penyaluran dana bagi para pelaku usaha di Banten makin meningkat, LPDB-KUMKM melakukan serangkaian kerja sama. Salah satu bentuk komitmen ini tercermin dari acara “Sosialisasi dan Bimtek Bisnis Kewirausahaan dan Bisnis Start Up LPDB-KUMKM” di Serang, Banten, Selasa (11/12/2018).
“Semoga pengembangan UMKM di Provinsi Banten terjalin kerja sama dengan LPDB-KUMKM dan membawa hasil menggembirakan,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo.
Braman menuturkan, supaya pelaku usaha tidak kerepotan mencari modal pembiayaan usaha, LPDB-KUMKM telah menjalin kerja sama dengan PT Jamkrida. Pengajuan pembiayaan yang diinginkan tinggal diserahkan pada mereka, lalu bila seluruh berkas telah lengkap, akan diteruskan ke pusat.

“Jadi para pelaku UMKM yang ingin mengajukan pembiayaan ke kami tidak perlu datang ke kantor pusat. Silakan proposalnya diserahkan kepada PT Jamkrida Banten, nanti kalau lolos pasti akan sampai ke meja kami untuk proses lanjut hingga final dan cair. Semoga acara ini menjadi bagian kami untuk ikut membantu pengembangan bisnis UMKM di Banten,” katanya.
Selain masalah permodalan, Braman mengakui masih ada kendala besar lainnya yaitu SDM. Kedua, produksi, yakni dalam pemasarannya masih sulit sehingga perlu dibantu.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Banten Lili Romli menjelaskan, populasi wirausaha di Indonesia masih kalah dengan negara-negara kawasan ASEAN. Salah satu penyebabnya kesulitan dalam akses permodalan, sehingga LPDB-KUMKM bisa menjadi tumpuan untuk mengembangkan UMKM di Banten.
“Momentumnya juga sangat pas, terkait hari jadi Provinsi Banten yang ke 18, LPDB-KUMKM diharapkan dapat mengucurkan modal kerja kepada pelaku UMKM di Banten,” ucapnya.
Plt Sekda Provinsi Banten Ino S Rawita tak memungkiri partisipasi koperasi dan UMKM sebagai penopang utama ekonomi bangsa. Karena itu, usaha pendampingan terhadap pemberdayaan mereka merupakan langkah strategis.
“Dengan kerja sama antara pemerintah dan berbagai komponen bangsa akan memperkuat dasar kehidupan perekonomian masyarakat, khususnya melalui akses permodalan bagi kelompok koperasi dan UMKM sehingga bisa mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan,” kata Ino.
Editor: Zen Teguh