Harga Gabah Turun, Nilai Tukar Petani Januari Merosot 0,37 Persen
JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Februari 2019 mengalami penurunan secara bulanan sebesar 0,37 persen. NTP tercatat 103,33 dari bulan lalu yang sebesar 102,94.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti mengatakan, penurunan ini karena adanya penurunan indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih besar dari indeks barang dan jasa baik untuk konsumsi rumah tangga maupun keperluan bertani. Dengan demikian, indeks harga yang diterima petani lebih kecil dari indeks harga yang dibayar petani.
"Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 33 provinsi di Indonesia pada Januari 2019, NTP secara nasional turun 0,32 persen," ujarnya saat konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (1/3/2019).
NTP ini berguna untuk mengetahui tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Selain itu, NTP juga menunjukkan daya tukar produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi petani termasuk biaya produksi. Dengan demikian, semakin tinggi NTP maka semakin besar daya beli petani.
Realisasi ini dipengaruhi oleh penurunan NTP di sektor tanaman untuk pangan sebesar 0,80 persen dan tanaman holtikultura 1,47 persen. Meskipun pada sektor tanaman perkebunan rakyat mengalami kenaikan 0,71 persen, perikanan 0,26 persen, dan peternakan 0,05 persen.