ICP Maret Melonjak ke 61,87 dolar AS per Barel
JAKARTA, iNews.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) bulan Maret 2018 mencapai 61,87 dolar per barel, naik 0,26 dolar AS per barel dari 61,61 dolar AS per barel.
Mengutip laman Kementerian ESDM, Rabu (4/4/2018), ICP SLC tercatat mencapai 62,85 dolar AS per barel, naik sebesar 0,54 dolar AS per barel dari 62,31 dolar AS per barel. Kenaikan ICP dipengaruhi pergerakan harga minyak mentah global yang turut melonjak karena beberapa sentimen.
Berdasarkan publikasi IEA, permintaan minyak global diperkirakan meningkat sebesar 1,5 juta barel per hari menjadi 99,3 juta barel per hari pada 2018, atau meningkat 90 ribu barel per hari dibandingkan dengan laporan bulan sebelumnya. Berdasarkan publikasi OPEC, bahwa untuk tahun 2018, permintaan minyak dunia diperkirakan naik 1,60 juta barel per hari ke rata-rata 98,63 juta barel per hari, sedikit lebih tinggi dari perkiraan bulan sebelumnya.
Energy Information Administration (EIA) bulan Maret 2018 melaporkan stok distillate fuel oil AS bulan Maret 2018 mengalami penurunan sebesar 9 juta barel dibandingkan bulan Februari 2018 menjadi 129,0 juta barel. Stok gasoline AS bulan Maret 2018 mengalami penurunan sebesar 12,2 juta barel dibandingkan bulan Februari 2018 menjadi 243,5 juta barel.
Kondisi perekonomian dunia berdasarkan publikasi OPEC bahwa momentum pertumbuhan yang kuat telah dimulai dari tahun 2017, pertumbuhan global secara signifikan naik ke tingkat 3,8 persen untuk 2018 dan 2017 dan masih stabil hingga saat ini. Meningkatnya ketegangan geopolitik di wilayah Timur Tengah di mana terjadi penyerangan Houthi Yaman kepada Arab Saudi pada 26 Maret 2018 dengan melakukan peluncuran rudal ballistic.
Berdasarkan informasi RIM Intelligence, apabila harga minyak global lebih dari 66,00 dolar AS per barel maka penjualan akan tertekan oleh kekhawatiran peningkatan produksi minyak mentah AS. Namun, apabila harga di bawah 63,00 dolar AS per barel, maka pembelian minyak akan cenderung meningkat. Dengan demikian pasar akan memiliki gerak naik atau turun yang terbatas.
Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh permintaan minyak mentah di Korea Selatan di mana tahun 2018 diproyeksikan terus mengalami peningkatan, terutama karena pembangunan ekonomi dan perkembangan di sektor petrokimia serta transportasi. Kemudian di India terdapat permintaan kebutuhan minyak diesel yang tinggi guna mendukung proyek infrastruktur pemerintah.
Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Maret 2018 dibandingkan bulan Februari 2018 juga mengalami kenaikan:
- Dated Brent naik sebesar 0,71 dolar AS per barel dari 65,19 dolar AS per barel menjadi 65,90 dolar AS per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar 0,99 dolar AS per barel dari 65,73 dolar AS per barel menjadi 66,72 dolar AS per barel.
- WTI (Nymex) naik sebesar 0,59 dolar AS per barel dari 62,18 dolar AS per barel menjadi 62,77 dolar AS per barel.
- Basket OPEC (sampai dengan tanggal 28 Maret 2018) naik sebesar 0,17 dolar AS per barel dari 63,48 dolar AS per barel menjadi 63,65 dolar AS per barel.
Editor: Ranto Rajagukguk