Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Putin Sebut Rusia Siap Bantu RI Bangun Pembangkit Listrik Nuklir
Advertisement . Scroll to see content

IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global di Bawah 3 Persen Tahun Ini

Jumat, 07 April 2023 - 11:53:00 WIB
IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global di Bawah 3 Persen Tahun Ini
Direkrut Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global turun di bawah 3 persen pada tahun 2023. Selain itu, dalam lima tahun ke depan diprediksi ekonomi bergerak pada kisaran 3 persen.

Mengutip Reuters, Direkrut Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva mengatakan, prediksi tersebut menandai peningkatan risiko penurunan. Hal ini merupakan perkiraan pertumbuhan jangka menengah terendah pemberi pinjaman global sejak 1990 dan jauh di bawah pertumbuhan rata-rata 3,8 persen yang terlihat dalam dua dekade terakhir

Georgieva menyebut, tindakan kebijakan moneter dan fiskal yang kuat untuk menanggapi pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina telah mencegah hasil yang jauh lebih buruk dalam beberapa tahun terakhir. Namun, prospek pertumbuhan tetap lemah karena inflasi yang terus-menerus tinggi. 

"Meskipun secara mengejutkan pasar tenaga kerja tangguh dan permintaan konsumen yang kuat, meskipun ada peningkatan di China, kami memperkirakan ekonomi dunia tumbuh kurang dari 3 persen tahun ini. Pertumbuhan secara historis tetap lemah sekarang dan dalam jangka menengah," ujar Georgieva dalam pidato menjelang pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia dikutip, Jumat (7/4/2023).

Dia menambahkan, meningkatnya ketegangan geopolitik, ditambah inflasi yang masih tinggi, pemulihan ekonomi yang kuat akan sulit untuk terjadi. 

"Itu merugikan prospek semua orang, terutama bagi orang yang paling rentan dan negara yang paling rentan," tuturnya.

Pertumbuhan ekonomi global turun hampir setengah menjadi 3,4 persen pada tahun 2022 menyusul perang Rusia di Ukraina. Pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi global mencapai 6,1 persen.

Georgieva mengatakan, pertumbuhan ekonomi India dan China akan menyentuh setengah dari pertumbuhan global pada tahun ini. Namun, sekitar 90 persen negara maju akan mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, negara-negara berpenghasilan rendah, yang dibebani oleh biaya pinjaman yang lebih tinggi dan melemahnya permintaan ekspor, akan mengalami pertumbuhan pendapatan per kapita tetap di bawah ekonomi negara berkembang.

Oleh karena itu, dia meminta bank sentral untuk tetap berada di jalur perang melawan inflasi selama tekanan keuangan tetap terbatas. Tetapi, bank sentral bisa berperan melalui penyediaan likuiditas yang tepat untuk mengatasi risiko stabilitas keuangan.

“Kuncinya adalah dengan hati-hati memantau risiko di bank dan lembaga keuangan non-bank, serta kelemahan di sektor-sektor seperti real estat komersial. Sekarang bukan waktunya untuk berpuas diri," ucapnya.

Untuk meningkatkan prospek pertumbuhan dan produktivitas, Georgieva menyerukan perubahan langkah besar, termasuk sekitar 1 triliun dolar AS per tahun untuk anggaran energi terbarukan, dan kebijakan untuk menghindari fragmentasi ekonomi global yang dapat memangkas sebanyak 7 persen dari PDB global.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut