Indeks Pembangunan Manusia Naik, tapi Papua Masih yang Terendah
JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2017 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mencapai 70,81 poin. Dalam kategori yang dibuat United Nation Development Program (UNDP), IPM tersebut dikategorikan tinggi karena berkisar di 70 hingga 79,99. Angka ini meningkat sebesar 0,63 poin atau tumbuh sebesar 0,90 persen dibandingkan capaian tahun 2016.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, DKI Jakarta mencapai status pembangunan manusia kategori sangat tinggi dan Papua masih belum beranjak dari IPM kategori rendah. Namun, tiga provinsi berhasil mengubah status IPM dari kategori sedang menjadi tinggi.
"Laju pertumbuhan IPM memang tidak dapat digenjot dengan mudah karena melibatkan kondisi sosial masyarakat yang sangat struktural," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Senin (16/4/2018).
IPM disusun dengan menggunakan tiga dimensi, yaitu kesehatan yang diukur dengan indikator Umur Harapan Hidup, pengetahuan atau pendidikan yang diukur dengan Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah, serta hidup layak yang didekati dengan pengeluaran per kapita yang disesuaikan.
Dengan melihat Umur Harapan Hidup tahun 2017, dapat diperkirakan bayi yang lahir pada tahun 2017 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,06 tahun atau lebih lama 0,16 tahun jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Peningkatan Umur Harapan Hidup menunjukan adanya perbaikan tingkat kesehatan masyarakat. Selama periode 2010 hingga 2017, Indonesia telah berhasil meningkatkan Umur Harapan Hidup saat lahir sebesar 1,25 tahun atau tumbuh sebesar 0,25 persen per tahun dari 69,81 tahun pada tahun 2010.