Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mentan Amran soal Polisi Aktif di Kementeriannya: Sangat Membantu
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia Kembali Ekspor Manggis ke China

Kamis, 24 Januari 2019 - 11:25:00 WIB
Indonesia Kembali Ekspor Manggis ke China
ilustrasi. (Foto: Okezone.com)
Advertisement . Scroll to see content

PANDEGLANG, iNews.id – Indonesia kembali mengekspor manggis ke China. Kali ini manggis yang diekspor berasal dari Kabupaten Pandeglang, Banten. Total manggis yang diekspor seberat 93 ton.

“Ini buah manggis dari Pandeglang diekspor 93 ton ke China dan 714 ton dijual antar wilayah ke Jakarta, Surabaya, Makassar, dan lainnya. Ini juga menunjukkan kualitas manggis Pandeglang sudah masuk pasar ekspor,” kata Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi di sela acara pelepasan ekspor manggis ke China di Kampung Awi Tali, Desa Bojong, Pandeglang, Banten, kemarin.

Suwandi mengungkapkan, total produksi manggis nasional tiap tahun mencapai 160.000 ton dan sekitar 23 persen di ekspor ke berbagai negara. Indonesia peringkat kelima dunia sebagai produsen manggis setelah India, China, Kenya, dan Thailand.

Namun, pada 2018 Indonesia sudah ekspor manggis 35.000 ton ke China, Malaysia, Thailand, Vietnam, Hong Kong, Prancis, dan negara lainnya. Adapun sentra manggis terbesar ada di Jawa Barat dan Sumatera Barat, sedangkan Banten berada di posisi 10 besar produsen manggis nasional.

“Ekspor manggis pada 2018 naik 300 persen dibandingkan 2017 sebesar 9.000 ton. Ini merupakan peningkatan sangat besar, selisihnya besar sekali, salah satunya dari Pandeglang ini,” katanya.

Ke depan, kata Suwandi, ekspor manggis akan terus didorong untuk ditingkatkan lagi. Karena itu, pihaknya akan memperbanyak tanaman mang gis.

“Saya minta diperbanyak tanaman, jangan sampai ada lahan tidur. Terus tingkatkan produktivitasnya,” ujar dia.

Dirjen Termuda Lingkup Kementan ini membeberkan pemupukan dan perawatan tanaman merupakan salah satu kunci meningkatkan produk tivitas manggis.

Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) pun penting agar manggis yang diproduksi lebih bermutu. Selanjutnya untuk bisa masuk ekspor, maka mesti dilakukan registrasi kebun dan sertifikasi packaging house.

“Kementan memberikan pelayanan cepat dalam perkarantinaan, bahkan menjemput bola dengan inline inspection. Pengurusan izin dokumen ekspor tidak lagi berhari-hari atau berbulan-bulan, sangat cepat. Ini terobosan yang dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menggenjot eks por dan investasi,” kata Suwandi.

Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, Pandeglang memiliki potensi sumber daya pertanian sangat menjanjikan, yakni tidak hanya bisa menjadi lumbung padi dan kedelai, tetapi harapan besar terlihat dari bidang hor tikultura.

Menurutnya, kemajuan sektor pertanian di daerah hingga mampu mengekspor tentu atas dukungan Kementan sehingga petani bisa meningkatkan produktivitas manggis.

“Kualitas ekspor ini harus bagus, jangan sampai ada yang cacat karena akan menurunkan harga dan kualitas manggis,” katanya.

Manggis yang diekspor sebanyak 93 ton dihasilkan petani di Kecamatan Bojong, yakni dari Desa Mekarsari Kelompok Tani Mekar Rahayu 2 sebanyak 27 ton dan Desa Bojong Kelompok Tani Barokah sebanyak 65 ton. (Teguh Mahardika)

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut