Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KTT APEC 2025, Prabowo Ajak Asia-Pasifik Kolaborasi Atasi Perdagangan Narkotika hingga Penyelundupan
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia Terancam Masuk Resesi, Ekonom Sarankan Ini ke Pemerintah

Minggu, 19 Juli 2020 - 19:11:00 WIB
Indonesia Terancam Masuk Resesi, Ekonom Sarankan Ini ke Pemerintah
Ancaman resesi ekonomi Indonesia sudah ada di depan mata karena diprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II2020 negatif. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ancaman resesi ekonomi Indonesia sudah ada di depan mata karena diprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 negatif. Sebelumnya, negeri tetangga, Singapura telah memastikan perekonomiannya mengalami resesi setelah mencatatkan pertumbuhan negatif pada dua kuartal berturut-turut.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, jika Indonesia mengalami resesi ekonomi akibat pandemi, yang pertama kali harus diselamatkan adalah daya beli masyarakat.

"Pemerintah harus di semua level pelaksana teknis harus memastikan bantuan sosial setidaknya cair 80-90 persen pada kuartal III. Kemudian, mempersiapkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai buffer apabila sektor manufaktur lakukan gelombang PHK berikutnya," ujar Bhima saat dihubungi, Minggu (19/7/2020).

Bhima beralasan, dengan mempersiapkan UMKM ini akan berguna bagi pemulihan ekonomi. Dia mencontohkan dalam setiap krisis baik 1998 dan 2008, recovery ekonomi selalu dimulai dari UMKM.

"Ada 60 juta unit UMKM di Indonesia, jumlah stimulusnya harus ditambah. Misalnya ada subsidi internet untuk UMKM, subsidi APD protokol kesehatan, hingga pemberian modal kerja," kata dia.

Selain itu, pemerintah diharapkan mendorong ekonomi digital sehingga tekanan akibat Covid-19 tak menambah dampak buruk ke perekonomian. Pasalnya, menurut Bhima, selama pandemi belum berakhir dan masyarakat masih banyak yang di rumah, belanja online jadi tumpuan hidup kelas menengah rentan miskin yang jumlahnya sekitar 115 juta orang.

"Mereka harus survive dengan manfaatkan akses internet seluasnya, dan berikan bantuan UMKM yang masuk dalam platform digital. Di Malaysia bahkan ada subsidi belanja online dari pemerintahnya. Harusnya kita bisa misalnya lewat diskon ongkos kirim lewat PT Pos, tinggal suntik PMN, selesai," ucap Bhima.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut