Industri Baterai Kendaraan Listrik Bisa Sumbang PDB Rp361 Triliun Per Tahun
JAKARTA, iNews.id - Indonesia Battery Corporation (IBC) memperikirakan industri baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) Battery berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 25 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp361 triliun per tahun. Selain itu, juga membuka 23.000 lowongan kerja.
Komisaris Utama IBC Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan, selain memberi kontribusi terhadap PDB Indonesia, ekosistem kendaraan listrik juga berpotensi menghemat anggaran sebesar 9 miliar dolar AS atau setara Rp130 triliun per tahun. Di samping itu, proyek strategi nasional (PSN) tersebut juga akan menyerap sebanyak 23.000 tenaga kerja.
"Industri baterai ini tumbuh paling tidak kita memberikan dampak peningkatan PDB sebesar 25 miliar dolar AS per tahun, akan ada 23.000 tenaga kerja yang terserap, dan kita bisa saving 9 miliar dolar AS," kata Agus dalam Webinar, Kamis (24/6/2021).
Sementara itu, permintaan kendaraan listrik di Indonesia pada 2035, berdasarkan hitungan IBC, diperkirakan akan mencapai 29,3 persen. Persentase tersebut terdiri atas permintaan energy storage system (ESS), Electric Motor Cycle (EMC), dan passenger cars.
Menurut Agus, adanya kebutuhan EV baterai seiring dengan meningkatnya penjualan kendaraan listrik. Untuk pasar global, pada 2040, total penjualan kendaraan listrik mencapai 57 persen.
"Persentase tersebut karena kesadaran untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahada mengungkapkan, pabrik baterai kendaraan atau mobil listrik di Indonesia akan mulai dibangun Juli atau selambat-lambatnya Agustus 2021, sehingga diharapkan bisa mulai produksi pada 2023.
Untuk pembangunan pabrik, Indonesia bekerja sama dengan LG Energy Solution, LG Chem, LG International, Posco, dan Huayou Holding. Penandatanganan perjanjian pembangunan pabrik baterai sel dan peletakkan batu pertama dilakukan bulan ini.
Pabrik ini akan dibangun di Kota Deltamas, karawang, Jawa Barat. Investasi pabrik baterai mobil listrik diperkirakan sebesar 9,8 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp142 triliun.
Editor: Jujuk Ernawati