Industri Mamin Diprediksi Tumbuh 3 Persen Akhir 2020, Ini Penjelasan Gapmmi

JAKARTA, iNews.id - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) optimistis industri makan dan minuman (mamin) akan tetap tumbuh hingga akhir tahun, meski Indonesia masuk jurang resesi. Alasannya, ekonomi mengalami perbaikan meski masih negatif.

"Teknikal resesi pasti akan terjadi, karena minus pertumbuhan ekonominya. Namun, ada kontraksi lebih baik didinginkan dengan kuartal II. Jadi harapannya minus 1-2 persen tidak sampai minus 5,32 seperti di kuartal II," kata Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman, dalam Market Review IDX Channel, Senin (5/10/2020)

Baca Juga

Realisasi KUR Capai Rp217,2 Triliun, Jangkau 3,69 Juta Debitur

Adhi menjelaskan, mamin merupakan produk yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi, pada akhir tahun banyak agenda yang akan mendongkrak pertumbuhan mamin, seperti hari raya Natal, Tahun baru dan Pilkada.

"Saya yakin pertumbuhan mamin akan positif hingga akhir tahun," ucapnya.

Baca Juga

Pengusaha Mamin Minta Anies Kaji Ulang Rencana PSBB Total

Adhi memprediksi pertumbuhan mamin hingga akhir tahun akan berada di angka 3 persen. Menurunnya angka pertumbuhan itu sangat realistis di tengah kondisi yang sangat dinamis.

"Awalnya, tahun 2020 kita proyeksikan pertumbuhan mamin sebesar 9 persen. Namun, karena ada pandemi, kita revisi menjadi 4-5 persen. Kemudian kondisi berubah karena PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) kedua sehingga proyeksi kami pertumbuhan mamin di kisaran 2-3 persen." tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk