Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Terbelah terkait Kemenangan Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York
Advertisement . Scroll to see content

Inflasi AS Melandai di Mei 2024, Tingkatkan Harapan Penurunan Suku Bunga

Sabtu, 29 Juni 2024 - 07:31:00 WIB
Inflasi AS Melandai di Mei 2024, Tingkatkan Harapan Penurunan Suku Bunga
Inflasi AS melandai pada bulan Mei karena kenaikan kecil pada biaya jasa diimbangi oleh penurunan harga barang terbesar dalam enam bulan. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id - Inflasi bulanan Amerika Serikat (AS) melandai pada bulan Mei karena kenaikan kecil pada biaya jasa diimbangi oleh penurunan harga barang terbesar dalam enam bulan. Hal ini meningkatkan harapan bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) untuk mulai memangkas suku bunga pada akhir tahun ini. 

Mengutip Reuters, menurut laporan Departemen Perdagangan pada hari Jumat, Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang datar pada bulan lalu mengikuti kenaikan 0,3 persen yang tidak direvisi pada bulan April. Ini merupakan pertama kalinya dalam enam bulan inflasi PCE tidak berubah. Harga barang turun 0,4 persen, penurunan terbesar sejak November.

Dalam 12 bulan hingga Mei, indeks harga PCE meningkat 2,6 persen setelah naik 2,7 persen di bulan April. Data inflasi pada bulan lalu sejalan dengan ekspektasi para ekonom.

Terjadi penurunan pada harga barang-barang rekreasi dan kendaraan serta perabotan dan peralatan rumah tangga yang tahan lama.

Harga bensin dan komoditas energi lainnya turun 3,4 persen, terbesar dalam enam bulan. Pakaian dan alas kaki juga harganya lebih murah, sementara harga pangan sedikit meningkat.

Selain itu, biaya jasa meningkat 0,2 persen, didorong oleh kenaikan harga perumahan dan utilitas serta layanan kesehatan. Biaya jasa keuangan dan asuransi turun 0,3 persen setelah naik selama lima bulan berturut-turut. Biaya-biaya tersebut, bersama biaya perumahan, merupakan salah satu pendorong utama inflasi jasa.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa belanja konsumen sedikit meningkat pada bulan lalu. Harga-harga yang mendasari kenaikan pada laju paling lambat dalam enam bulan, meningkatkan optimisme bahwa The Fed dapat menurunkan suku bunga. Kalangan pedagang optimistis penurunan Fed Rate akan terjadi pada bulan September.

“Ini adalah laporan yang sangat ramah terhadap The Fed yang akan menjaga penurunan suku bunga di bulan September, sekaligus meningkatkan kepercayaan investor bahwa pertumbuhan ekonomi yang moderat dapat dipertahankan bahkan ketika suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” ucap Kepala Ekonom AS di Pasar Modal BMO, Scott Anderson dikutip, Sabtu (29/6/2024).

“Perlambatan tajam dalam inflasi inti adalah hal yang perlu diperhatikan agar perekonomian tetap berada pada jalur yang aman,” katanya.

Inflasi AS mengalami penurunan setelah melonjak pada kuartal pertama 2024 imbas kenaikan suku bunga The Fed sebesar 525 basis poin sejak tahun 2022 yang mengurangi permintaan domestik. Namun, inflasi masih berada di atas target bank sentral sebesar 2 persen.

Pasar keuangan melihat peluang sekitar 68 persen bahwa pelonggaran kebijakan The Fed akan dimulai pada bulan September dibandingkan dengan sekitar 64 persen sebelum data inflasi dirilis. Bank sentral AS telah mempertahankan suku bunga acuan overnight pada kisaran 5,25-5,50 persen sejak Juli lalu.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut