Inflasi Ramadan Diprediksi Terjaga, Tiket Pesawat Tidak Berpengaruh
JAKARTA, iNews.id - Center of Reform on Economics (CORE) memperkirakan inflasi sepanjang Ramadan akan stabil. Mahalnya tiket pesawat dinilai tidak akan terlalu berpengaruh signifikan terhadap inflasi.
"Kalau permintaan naik, tetap akan ada dorongan inflasi. Sementara kita tahu pada bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri, permintaan akan naik, naik tinggi," kata Ekonom CORE, Pieter Abdullah, Sabtu (27/4/2019).
Menurut Pieter, stabilnya inflasi pada Ramadan karena pemerintah telah berkomitmen menjaga suplai pangan. Inflasi volatile food selama ini menjadi faktor penentu dalam inflasi selama Ramadan.
"Selama ini dilakukan pemerintah dilakukan dengan operasi pasar. Mereka turun ke pasar, Kementerian Pertanian membuka warung, supaya harga terjaga," ucap dia.
Sementara itu, Pieter yakin harga tiket pesawat yang dikeluhkan mahal tidak akan terlalu berdampak pada inflasi Ramadan. Selain porsinya terhadap inflasi tidak besar, kenaikan harga tiket sudah terjadi sejak lama.
"Harga tiket pesawat sudah lama naik, seharusnya dampaknya cuma sekali, kecuali kalau setiap bulan naik. Ini kan enggak (naik sebulan sekali)," kata Pieter.
Dia yakin maskapai tidak akan menaikkan tarif tiket pesawat dalam beberapa bulan ke depan karena harganya yang berada di area batas atas. Dengan demikian, harga tiket pesawat akan stabil.
"Saya kira dampak kenaikan tiket itu sudah, akan berkurang di triwulan II, III, dan IV, karena (kenaikan) itu kan delta dan delta sudah dirasakan di triwulan I," ucap dia.
Pada tahun lalu, inflasi Ramadan yang jatuh pada bulan Juni relatif stabil sebesar 0,59 persen. Dalam empat tahun terakhir, inflasi Ramadan menunjukkan tren penurunan masing-masing 0,93 persen (2015), 0,69 persen (2016), 0,69 persen (2017).
Padahal, dalam kurun waktu 2011-2014, inflasi Ramadan hampir menyentuh 1 persen masing-masing 0,93 persen (2011), 0,95 persen (2012), 1,12 persen (2013), dan 0,93 persen (2014). Namun, Pieter mengaku belum memprediksi berapa inflasi pada Ramadan 2019
Editor: Rahmat Fiansyah