Inggris Beri Diskon 50 Persen ke Warga yang Makan di Luar Rumah
LONDON, iNews.id - Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak meluncurkan diskon makan hingga 50 persen untuk warganya yang makan di restoran selama bulan Agustus. Hal ini merupakan bagian dari serangkaian langkah untuk membuka kembali ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Diskon tersebut, tidak akan berlaku untuk produk alkohol, namun hanya untuk makanan dan minuman hingga 10 poundsterling (Rp181.953) per orang. Departemen Keuangan mengatakan, diskon 50 persen itu dapat digunakan tanpa batas waktu selama Agustus nanti, dan berlaku untuk restoran, kafe, dan pub di seluruh wilayah Inggris.
Ketika Sunak mengumumkan paket diskon tersebut, dia mengatakan Inggris tengah menghadapi pandemi Covid-19. Kanselir berusaha meyakinkan publik bahwa makan di luar rumah akan tetap aman.
"Saya tahu orang-orang sedang berhati-hati untuk keluar rumah. Tapi, tentu kami tidak akan mencabut pembatasan pergerakan orang jika kami tidak bisa melakukannya dengan aman," ujar Sunak dikutip dari BBC Kamis (9/7/2020).
Sunak juga mengumumkan, pemerintah akan memotong Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pelaku usaha makanan, akomodasi, dan atraksi, dari 20 persen menjadi 5 persen untuk enam bulan ke depan. Sementara itu, restoran dan pub mulai dibuka kembali pada Sabtu nanti, setelah lebih dari tiga bulan terpaksa tutup.
Rencana pemerintah tersebut, bertujuan untuk mengundang pelanggan agar kembali makan di restoran, kafe dan pub. Langkah ini akan melindungi 1,8 juta orang yang bekerja di dalamnya. Bisnis yang ingin berkontribusi harus mendaftar melalui situs web pemerintah pada Senin 13 Juli mendatang.
Sunak menyebut, setiap minggu pada bulan Agustus, pelaku bisnis akan dapat mengklaim uang kembali atas diskon makan tersebut, di mana pemerintah akan mengirim dana ke rekening bank mereka dalam waktu lima hari kerja.
Dia menambahkan, pemotongan PPN, dari 20 menjadi 5 persen, akan berlaku untuk makanan take-in atau take away dari restoran. Juga untuk akomodasi di hotel, B&B, tempat perkemahan, situs karavan dan atraksi seperti bioskop, taman hiburan dan kebun binatang.
Namun, skema ini menuai kritik dari beberapa pihak yang mempertanyakan pemberian subsidi makanan tersebut. Pasalnya, orang Inggris banyak yang meninggal karena virus corona.
Editor: Ranto Rajagukguk