Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gus Ipul Ajak Siswa Sekolah Rakyat Wisata Sejarah ke Monumen Palagan Lengkong Tangsel
Advertisement . Scroll to see content

Jaga Daya Beli Masyarakat, Realisasi Bansos Tunai Tembus 82 Persen

Jumat, 30 Oktober 2020 - 14:40:00 WIB
Jaga Daya Beli Masyarakat, Realisasi Bansos Tunai Tembus 82 Persen
Kementerian Sosial (Kemensos) mengupayakan penyaluran bantuan sosial (bansos) tepat sasaran di tengah pandemi Covid-19. (Foto: ilustrasi/Sindo)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Sosial (Kemensos) mengupayakan penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai bisa tepat sasaran di tengah pandemi Covid-19. Bansos tunai itu menyasar 9 juta masyarakat tidak mampu di 33 Provinsi di Indonesia.

Bansos tersebut disalurkan dalam dua gelombang dari April hingga Desember 2020 Gelombang pertama (April-Juni) penerima manfaat mendapatkan Rp600.000 per KK per bulan. Kemudian pada gelombang kedua yang berlangsung dari Juli-Desember telah disesuaikan menjadi Rp300.000 per KK per bulan.

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos, Asep Sasa Purnama menjelaskan, realisasi bantuan nasional telah mencapai 82 persen.

"Kami berterima kasih kepada semua Bupati, Walikota, Gubernur, Camat, Kepala Desa, Lurah, kemudian aparat, yang bahu membahu menyalurkan bantuan, sehingga apa yang sebelumnya kita perkirakan sebagai tantangan luar biasa, pada akhirnya bisa kita laksanakan dengan baik," ujar Asep saat diskusi yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (26/10/2020).

Asep menambahkan, bansos tunai tidak hanya berdampak sosial semata-mata bagi keluarga penerima manfaat, tapi juga berdampak ekonomi yang lebih besar lagi. Dengan adanya program itu, terjadi penambahan peredaran uang hingga Rp32,4 Triliun atau sekitar Rp2 triliun tiap bulan, sehingga mampu membantu menggerakkan kegiatan ekonomi di tingkat akar rumput.

PT. Pos Indonesia selaku mitra Kemensos memanfaatkan 4.500 cabang kantor pos di seluruh Indonesia sebagai titik pengambilan bansos tunai tersebut. Pos Indonesia juga telah menjalin koordinasi dengan komunitas setempat, RT, RW, atau banjar dan bekerja sama menyalurkan bansos tunai ini.

Bahkan bagi penerima manfaat yang tidak bisa mendatangi titik pengambilan, petugas pos akan mendatangi langsung dan mengantar bansos tunai, seperti bagi mereka yang telah lanjut usia, sakit atau tinggal di desa-desa terpencil.

“Kami sudah berhasil menyalurkan Bantuan Sosial Tunai ini ke 483 kota, 514 Kabupaten, 7094 Kecamatan, dan 83.447 desa. Alhamdulilah dengan jumlah yang masif tersebut kita telah sampai pada tahap ke-6, tercapai 96,79% dana yang kita salurkan Rp21,5 Triliun. Sisanya karena ada yang sudah meninggal maupun pindah alamat, itu kita kembalikan ke Kemensos dan diganti dengan data baru yang akan diberikan di periode berikutnya," kata Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi.

Pos Indonesia optimistis realisasi penyaluran bansos tunai ke 9 juta keluarga penerima manfaat ini akan selesai pada minggu pertama Desember 2020. Hingga tahap ke-6 bulan September lalu, Pos telah menjangkau 8,6 juta keluarga penerima manfaat di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) yang terkenal sulit untuk disentuh akibat keterbatasan sarana transportasi dan cuaca untuk menuju ke sana.

Cakupan provinsi yang menjadi sasaran Bantuan Sosial Tunai dari Kemensos pada tahun 2021 nanti juga bertambah dari 33 Provinsi menjadi 34 Provinsi dengan memasukkan DKI Jakarta yang sebelumnya sudah mendapatkan bantuan presiden.

Bansos tunai rencananya akan berlanjut hingga periode Juni 2021 mendatang melihat dampak pandemi Covid-19 masih akan terus memengaruhi daya beli masyarakat rentan Indonesia.

“Karena fenomena Covid-19 ini masih dinamis, sehingga kami mendapatkan amanah sementara ini untuk tahun depan dilanjut sampai bulan Juni 2021. Kemudian jumlahnya disesuaikan menjadi Rp200.000. Tentu ada pertimbangan kenapa berkurang dari sebelumnya Rp300.000, karena kita juga sudah melihat banyak program-program lain yang dilakukan kementerian dan lembaga, yang bisa diakses keluarga penerima manfaat. Kemudian tahun depan sasaran penerimanya pun menjadi 10 juta keluarga” ujar Asep.

Kebijakan bansos tunai ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19. Penerima bansos tunai ini didasarkan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan non DTKS yang bersumber dari data ajuan kabupaten kota di seluruh wilayah Indonesia. Penyaluran bantuan sosial ini menggandeng PT Pos sebagai mitra penyalur hingga bisa tersampaikan langsung kepada penerima manfaat. #CM

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut