Jepang Siapkan Stimulus Rp13.666 Triliun Bantu Perusahaan Bangkrut akibat Covid-19
Sementara 27 triliun yen akan disisihkan untuk program bantuan keuangan lainnya, termasuk 15 triliun yen untuk program baru menyuntikkan modal ke perusahaan yang sakit.
Pemerintah diharapkan menyetujui anggaran, yang mencakup subsidi untuk membantu perusahaan membayar sewa dan upah saat mereka menutup bisnis, pada rapat kabinet, Rabu, 27 April 2020.
Ekonomi Jepang tergelincir ke dalam resesi pada kuartal terakhir. Analis memperkirakan kontraksi 22 persen pada April-Juni karena krisis kesehatan.
Rasa sakit yang semakin dalam dari pandemi ini memaksa pemerintah menambah tumpukan utang besar Jepang, yang sudah dua kali ukuran ekonominya, untuk membayar rencana pengeluaran besar.
Bank of Japan (BOJ) memperluas stimulus moneter untuk bulan kedua berturut-turut pada April dan berjanji membeli sebanyak mungkin obligasi yang diperlukan untuk menjaga biaya pinjaman tetap nol.
"Kerangka kebijakan kami dapat menjaga tingkat suku bunga jangka panjang dari kenaikan, bahkan jika pemerintah meningkatkan penerbitan obligasi," ujar Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda.
Di bawah kebijakan yang dijuluki yield curve control, BOJ menargetkan suku bunga jangka pendek pada 0,1 persen dan berjanji memandu imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun sekitar 0 persen.
Editor: Dani M Dahwilani