Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 GI Syariah Binaan MNC Sekuritas Raih Penghargaan di IDX Islamic DTI Extended 2025
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Minta Kepala Daerah Tutup Mata, Beri Izin, dan Kawal Investasi

Selasa, 12 Maret 2019 - 17:51:00 WIB
Jokowi Minta Kepala Daerah Tutup Mata, Beri Izin, dan Kawal Investasi
Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) investasi di ICE BSD, Tangerang, Selasa (12/3/2019). (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

TANGERANG, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Indonesia sudah tertinggal dari negara-negara tetangga untuk urusan investasi dan ekspor. Oleh karena itu, dia meminta agar proses perizinan terus dipermudah.

Presiden mengaku kesal dengan kinerja investasi dan ekspor. Pada tahun lalu, realisasi investasi hanya tumbuh 4,1 persen, melambat bila dibandingkan 2017 yang tumbuh 14 persen.

"Kami minta yang namanya PTSP, bupati, walikota gubernur, kalau ada investor mau investasi dalam bidang apapun, segera beri izin, tutup mata, tidak perlu banyak bertele-tele. Tapi ya jangan tutup mata saja, kawal, tunjukkan kalau mau beli lahan, di sini ada, di sini ada. Itu yang namanya dikawal," ujar Presiden di hadapan kepala daerah di ICE BSD, Tangerang, Selasa (12/3/2019).

Presiden ingin kepala daerah untuk memberikan "karpet hijau" kepada investor yang ingin mendirikan pabrik. Perizinan, kata dia, segera diberikan. Bila perlu, izin prinsip diberikan dalam hitungan jam. Bukan zamannya lagi izin prinsip diberikan berhari-hari atau berminggu-minggu.

"Kalau ada yang mau mendirikan industri untuk ekspor, jangan lama-lama, sejam beri izin, biar dia tidak pergi. Jangan malah ditanya macam-macam, nanti dia balik badan, tidak jadi pergi ke kita, pergi ke Vietnam," ujar dia.

Menurut Presiden, lambatnya proses perizinan dinilai menjadi salah satu penyebab utama calon investor lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di luar negeri. Hal ini juga yang menyebabkan buruknya investasi dan ekspor.

"Kita kalah rebutan, kalah merebut investasi, kalah merebut pasar. Yang namanya investasi dan ekspor kita kalah dengan Singapura, dengan Malaysia? ya kalah, Thailand? ya kalah, Filipina? ya kalah, Vietnam? ya kalah. Kita tidak mau lagi ditinggal Kamboja, Laos," ujar dia.

Indonesia, kata Presiden, memiliki modal berharga karena dikenal sebagai negara tujuan investasi. Rating surat utang Indonesia misalnya sudah mendapat predikat layak investasi (investment grade) dari S&P, Moody's, dan Fitch. Survei UNTD juga menunjukkan, CEO-CEO multinasional menempatkan Indonesia di posisi keempat sebagai tempat berinvesasi paling menarik di dunia.

"Ini modal besar, dua hal tadi, ratingnya kemudian survei untuk CEO-CEO perusahaan multinasional, mengatakan Indonesia adalah nomor empat paling menarik bagi investasi,” ujar Presiden.

Pria asal Solo itu mengaku heran karena yang terjadi justru investor yang menyatakan minatnya berinvestasi, malah memutuskan tidak jadi berinvestasi. Presiden berjanji akan mengawasi masalah ini.

"Investor-investor datang, baik dalam negeri maupun dari luar datang, ingin investasi ini itu ini itu, kok enggak menetas. Ini pasti ada problemnya, apakah kecepatan perizinan kita, apakah mungkin urusan pembebasan lahan yang yang betele-tele sehingga mereka pergi, atau pelayanan kita yang tidak cepat dan tidak baik," kata dia.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut