Jokowi: Selain APBN, Reformasi Struktural Jadi Instrumen Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 2022

Jokowi menjelaskan, untuk merespons ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19, APBN tahun depan harus antisipatif, responsif, dan fleksibel untuk mendorong pemulihan ekonomi.
"Mencerminkan optimisme dan kehati-hatian. APBN berperan sentral untuk melindungi keselamatan masyarakat dan sekaligus sebagai motor pengungkit pemulihan ekonomi," ujar Jokowi.
Dia mengungkapkan, sejak awal pandemi, pemerintah telah menggunakan APBN sebagai perangkat kontra-siklus atau countercyclical dalam mengatur keseimbangan rem dan gas untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Bahkan, melindungi masyarakat rentan sekaligus mendorong kelangsungan dunia usaha.
"Strategi ini membuahkan hasil, mesin pertumbuhan yang tertahan di awal pandemi sudah mulai bergerak. Di kuartal kedua 2021, kita mampu tumbuh 7,07 persen dengan tingkat inflasi yang terkendali di angka 1,52 persen (YoY). Capaian ini harus terus dijaga momentumnya," ungkap Jokowi.
Terkait dengan itu, pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2022 mencpai 5,0-5,5 persen. Meski, proyeksi itu masih didasarkan pada ketidakpastian yang tinggi akibat pandemi Covid-19.