Jokowi: Situasi Sangat Tidak Normal, Potong Prosedur Impor
JAKARTA, iNews.id - Presiden Jokowi mengingatkan jajaran menteri dan dirjen memastikan stok bahan makanan cukup menjelang Ramadan. Presiden meminta agar prosedur impor disederhanakan di tengah wabah virus korona baru (COVID-19).
Presiden mengatakan, rantai pasok perdagangan global saat ini terganggu akibat virus. Oleh karena itu, kementerian terkait urusan ekspor impor perlu merelaksasi prosedur impor.
"Prosedur mana potong, sederhanakan, simpelkan, ini situasi sangat tidak normal, situasi sangat beda karena adanya korona sangat berbeda," ujar Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Kepala Negara meminta semua hambatan impor dipangkas untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri. Di antaranya surat rekomendasi impor dan izin impor harus disederhanakan.
"Aturan-aturan yang ada tolong dibicarakan, harus ada relaksasi impor, yang kita butuhkan itu, prosedur impor, surat keterangan asal, izin, relaksasi, semuanya," ujarnya.
Dia menyontohkan, prosedur yang berbelit-belit membuat harga bawang putih dalam dua bulan terakhir meningkat.
"Contoh dua bulan bawang putih beri dampak inflasi, gara-gara prosedur," ucapnya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu meminta agar inflasi terus dikendalikan di tengah adanya keresahan masyarakat akan wabah virus korona.
"Sebentar lagi kita dihadapkan pada puasa Ramadan, sudah dekat dengan puasa, sehingga pasokan barang harus cukup, jangan sampai membuat masyarakat khawatir, masyarakat sudah khawatir soal korona, jangan sampai resah lagi," tuturnya.
Editor: Rahmat Fiansyah