Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ikuti Promo Semarak 11.12 dari Panin Asset Management di MotionTrade, Ada Cashback Menanti!
Advertisement . Scroll to see content

J.P. Morgan Ramal Ekonomi RI 2021 Tumbuh 4 Persen, Menko Airlangga: Vaksin & Omnibus Law Jadi Key Market Drivers

Rabu, 09 Desember 2020 - 19:24:00 WIB
J.P. Morgan Ramal Ekonomi RI 2021 Tumbuh 4 Persen, Menko Airlangga: Vaksin & Omnibus Law Jadi Key Market Drivers
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

Pelaku pasar meyakini implementasi UU Cipta Kerja akan memberikan banyak kemudahan berusaha dan kepastian pengelolaan investasi hingga tingkat pemerintah daerah. Saat ini, penyusunan peraturan pelaksanaan dari UU Cipta Kerja terus dilakukan dengan membuka partisipasi masyarakat dan stakeholders dan seluas-luasnya.  Dukungan koordinasi yang kuat antara parlemen dan pemerintah, juga menjadi kunci dalam keberhasilan pelaksanaan UU Cipta Kerja.  

J.P. Morgan memproyeksikan pasar bursa Indonesia akan terus tumbuh positif didorong oleh kegiatan ekonomi yang mulai pulih kembali, dengan dukungan stimulus pemerintah dan implementasi UU Cipta Kerja.

Saat ini, ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren pemulihan setelah sempat terkontraksi sebesar minus 5,32 persen (YoY) pada triwulan kedua 2020, dan membaik pada triwulan ketiga menjadi minus 3,49 persen (YoY), atau tumbuh sebesar 5,5 persen (QtoQ). Beberapa sektor yang diprediksi akan menjadi kunci pemulihan ekonomi adalah sektor keuangan, infrastruktur atau industri, dan korporasi berbasis ekonomi digital sebagai katalisator jangka menengah.  

Indonesia diyakini akan mengalami booming ekonomi digital dan korporasi berbasis teknologi masa depan. Ekonomi Internet Indonesia saat ini mempunyai kapasitas 50 miliar dolar AS yang terdiri dari 5 persen dari PDB dan lebih dari 10 persen kapitalisasi pasar saham yang memiliki salah satu pertumbuhan tercepat di dunia.  Saat ini, Indonesia merupakan rumah dari 5 unicorn (Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO) yang diyakini akan menjadi katalisator investasi sebagai the new economy. 

Pemerintah Indonesia juga tengah mempersiapkan Lembaga Pengelola Investasi yaitu Sovereign Wealth Fund (SWF) yang diyakini dapat menjadi alternatif pembiayaan untuk pembangunan proyek infrastruktur. “Saat ini Pemerintah sedang finalisasi 3 RPP terkait SWF, yaitu RPP Lembaga Pengelola Investasi (LPI), RPP Modal Awal LPI dan RPP Perlakuan Perpajakan LPI. LPI akan mengelola investasi, sehingga akan meningkatkan dan mengoptimalkan nilai investasi yang dikelola secara jangka Panjang, dalam rangka mendukung pembangunan secara berkelanjutan,” tutur Airlangga.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut