Jumlah Pengangguran Membengkak, Erick Thohir Prediksi Angka Kemiskinan Bertambah
JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memprediksi angka kemiskinan semakin meningkat seiring dampak pandemi Covid-19. Dampak pandemi diketahui membuat jumlah pengangguran terus membengkak sehingga banyak yang jatuh miskin.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 mencapai 26,42 juta orang, naik 1,63 juta orang dibanding September 2019. Jika dibandingkan Maret 2019, meningkat 1,28 juta orang.
"Seperti halnya yang terjadi di negara-negara lain, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak terhadap ekonomi Indonesia. Sampai dengan kuartal ke III (2020) ini, ekonomi kita masih minus 3,49 persen secara yoy. Terpuruknya perekonomian tersebut juga memberikan dampak kepada tenaga kerja kita. Pemerintah mencatat pandemi ini memberikan 2,56 juta orang kehilangan pekerjaan," ujar Erick dalam acara Ekonomi Outlook 2020, Selasa (24/11/2020).
Tak hanya itu, tercatat lebih 1,8 juta orang mengalami penurunan pendapatan. “Akibat Covid-19 mau tidak mau, suka tidak suka akan berpotensi akan menaikkan angka kemiskinan di Indonesia,” katanya.
Meski demikian, pemerintah tidak menyerah dengan kondisi krisis yang terjadi saat ini. Momentum krisis ini dinilai menjadi peluang dan lompatan bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalannya.
"Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental," ujarnya.
Erick menegaskan, Indonesia harus melakukan transformasi dan menjalankan strategi besar di sejumlah sektor. Strategi itu diperlukan untuk melakukan lompatan-lompatan besar di tengah pandemi Covid-19 sekaligus mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara-negara lain di sektor strategis.
"Kita memerlukan strategi yang bersifat jangka pendek untuk survive, jangka menengah untuk restart, dan jangka panjang untuk inovasi. UU Cipatker lahir untuk mendobrak stagnasi pertumbuhan ekonomi Indonesia," tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk