Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkeu Purbaya Jadi Pengajar di SMAN 3 Jakarta, Paparkan Peran APBN dalam Perekonomian
Advertisement . Scroll to see content

Kemenkeu Siapkan Strategi Percepat Penyerapan Anggaran Stimulus Kesehatan

Jumat, 03 Juli 2020 - 13:46:00 WIB
Kemenkeu Siapkan Strategi Percepat Penyerapan Anggaran Stimulus Kesehatan
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mempermudah pencairan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk sektor kesehatan. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mempermudah pencairan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk sektor kesehatan. Hal ini untuk mempercepat penyerapan anggaran kesehatan yang masih rendah.

Hal ini juga diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar seluruh stimulus PEN termasuk sektor kesehatan dipercepat penyerapannya. Jokowi bahkan geram ketika mengetahui insentif untuk tenaga medis baru terserap 1,53 persen.

Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Kunta Wibawa menyampaikan, ada beberapa cara yang akan ditempuh untuk mempercepat pencairan anggaran kesehatan. Salah satunya dengan mencairkan setengah insentif sebagai uang muka.

"Terobosan kita sekarang pakai uang muka, dokumen belum lengkap enggak apa-apa, sambil jalan dokumen bisa dipenuhi, karena memang ada beberapa program yang existing," ujar Kunta dalam video conference 'Tanya BKF', Jumat (3/7/2020).

Dia menyebut, penyebab rendahnya penyerapan adalah adanya ketimpangan anggaran dengan realisasi yang ada di lapangan. Pasalnya, penanganan untuk pasien corona telah berjalan, namun seluruh anggaran belum terkumpul.

"Ada gap realisasi dan fisiknya, pasien Covid-19 sudah jalan, uangnya belum 100 persen (terkumpul)," kata dia.

Kunta menyampaikan, hingga 24 Juni 2020, realisasi anggaran kesehatan masih berada di kisaran 4,68 persen atau sekitar Rp4,09 triliun dari total pagu Rp87,5 triliun. Menurut dia, jumlah tersebut telah meningkat dibanding pekan sebelumnya di 1,53 persen.

"Dibandingkan total, masih rendah memang. Tapi perkembangannya cukup bagus," ucapnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut