Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menteri PU Dapat Instruksi Khusus dari Prabowo untuk Tancap Gas Revitalisasi Irigasi Tua dan Sekolah Rakyat 
Advertisement . Scroll to see content

Kementan Akan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier 67.037 Hektare

Selasa, 15 Januari 2019 - 11:22:00 WIB
Kementan Akan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier 67.037 Hektare
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) masih menggalakkan program rehabilitasi jaringan irigasi. Untuk 2019, akan dilakukan rehabilitasi jaringan irigasi tersier seluas 67.037 hektare.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan Dadih Permana mengatakan, program rehabilitasi jaringan irigasi yang saat ini sedang gencar dilakukan oleh pemerintah sangat dirasakan oleh para petani. Ia menjelaskan, efek yang langsung dirasakan petani adalah, adanya penambahan Indeks Tanam yang tadinya hanya bisa sekali setahun menjadi dua kali atau lebih.

“Dengan adanya program rehabilitasi jaringan irigasi, maka ada peningkatan pada indeks tanam petani, yang sebelumnya hanya sekali setahun menjadi dua kali,” kata Dadih dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/1/2019).

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 1992 tentang Irigasi, jaringan irigasi terdiri dari tiga tingkatan dimulai dari irigasi primer, sekunder, dan tersier. Irigasi primer dan sekunder penanganannya di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sedangkan irigasi tersier dan kuarter, penangangannya sampai ke pemeliharaannya oleh petani.

Sementara, lrigasi Perpompaan yang dilakukan Kementan untuk 2019 sebanyak 467 unit. lrigasi Perpipaan 138 unit, Pembangunan Embung/Dam Parit/Long Storage sebanyak 400 unit dan Cetak Sawah seluas 6.000 hektare.

Kementan membantu meningkatkan pemberdayaan petani pemakai air dalam pengelolaan jaringan irigasi tersier melalui kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier. Jaringan Irigasi Tersier inilah yang masuk ke wilayah persawahan dan langsung berhubungan dengan para petani.

"Tanpa adanya jaringan irigasi tersier, maka aliran air dari sumber air tidak akan bisa sampai ke lahan sawah dan tidak bisa dimanfaatkan oleh petani. Oleh karena itu, jaringan irigasi tersier adalah komponen mutlak dalam jaringan sistem irigasi," katanya.

Sekretaris Dirjen PSP Kementan Mulyadi Hendiawan menambahkan, irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.

"Tanpa air, pertanian tidak akan berjalan baik dan tidak akan memberi hasil optimal. Air mutlak bagi petani padi. Air menjadi kebutuhan mutlak bila ingin meningkatkan produksi padi dan mencapai swasembada beras," katanya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut