Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anggota DPR Harap BUMN Lebih Sehat di 2026: Harus Fokus pada Sektor Terkuat
Advertisement . Scroll to see content

Kementerian BUMN Sebut UMKM Masih Jago Kandang

Senin, 18 Januari 2021 - 13:15:00 WIB
Kementerian BUMN Sebut UMKM Masih Jago Kandang
UMKM masih terbilang jago kandang. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat 97 persen penyerapan tenaga kerja nasional berasal dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kontribusi itu seiring dengan 64 juta unit usaha UMKM atau 99 persen dari total struktur usaha yang ada di Indonesia. 

Dengan begitu, peran dan kontribusi bisnis mikro bagi pertumbuhan ekonomi nasional sangat signifikan. Saat ini sebesar 63 persen kontribusi UMKM pada perekonomian Tanah Air. 

"Jadi memang peran UMKM ini sangat signifikan dalam menyediakan lowongan pekerjaan dan kontribusi kepada perekonomian sebesar 63 persen. UMKM ini begitu berperan dalam perekonomian nasional, khususnya pasca Covid-19. Saat ini terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM merupakan 99 persen dari struktur usaha indonesia. UMKM ini menyediakan 97 persen dari penyerapan tenaga kerja nasional," ujar Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Senin (18/1/2021). 

Meski begitu, UMKM masih terbilang jago kandang. Di ranah global, Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo menyebut, peran UMKM dalam Global Value Chain (GVC) belum maksimal. 

Tercatat, produk lokal yang ada di pasar internasional hanya 6,3 persen saja. Bahkan, kontribusi usaha mikro di sektor ekspor pun menjadi minim. 

Dia menyebutkan, hanya 14,7 persen kontribusi UMKM terhadap ekspor Indonesia. "Sayangnya kontribusi kepada ekspor masih 14,7 persen dan yang paling krusial adalah keterlibatan UMKM Indonesia dalam Global Value Chain untuk berbagai macam produk internasional itu hanya di 6,3 persen. Jadi ini menjadi konsentrasi kami," kata Tiko.  

Untuk itu, Kementerian BUMN menginginkan peran UMKM diperkuat, bukan hanya meningkatkan lapangan pekerjaan di dalam negeri dan memberikan kontribusi bagi Gross Domestic Product (GDP) Indonesia, namun mampu masuk dan memasifkan bisnis di ranah global. 

"Dan meningkatkan ekspor yang benar-benar berkualitas dan dapat menjangkau berbagai sektor yang ada di dunia," ucapnya.  

Tiko mencatat, kontribusi ekspor UMKM di Thailand dan Malaysia sudah cukup tinggi. Untuk Thailand, ekspor mencapai mencapai 80 persen dan Malaysia 46,2 persen. Namun demikian, pemerintah terus mendorong peran UMKM di GVC. 

"Karena itu ada beberapa program utama yang akan kuta dorong UMKM untuk mengatasi tantangan yang dialami olehnya," tuturnya.  

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut