Kementerian PUPR Intensifkan Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Lombok
Basuki menyatakan, tim fasilitator sebanyak 150 orang tersebut direkrut oleh Kementerian PUPR, melalui Ditjen Cipta Karya, ditambah dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dari beberapa universitas/perguruan tinggi negeri yang akan dilatih untuk membuat rumah RISHA. “Kemarin sudah ada yang mulai dilatih. Hari ini sudah mulai dibangun meskipun agak tersendat karena tadi malam terjadi gempa lagi,” tuturnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga menargetkan, untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang rusak akan selesai dalam waktu satu tahun. Teknologi Risha menggunakan sistem modular sehingga mudah dipasang dan lebih cepat penyelesaiannya dibandingkan konstruksi rumah konvensional. Biayanya juga terjangkau, mudah dipindahkan karena knock down, tahan gempa dan dapat dimodifikasi menjadi bangunan kantor, puskesmas, rumah sakit, sekolah, dan lainnya.
“Dengan ukuran tipe 36 dan biaya tiap 1 m2 sekitar Rp 1,5 juta maka biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 50 juta per unit rumah. Untuk komponen paling mahalnya yakni besi dan semen, akan dipasok oleh BUMN untuk memastikan harga pembangunannya sama. Kami pasti instruksikan untuk gunakan komponen dari dalam negeri,” ujar Danis.
Editor: Ranto Rajagukguk