Khashoggi Hilang, Menkeu Prancis Batal ke Konferensi Investasi Saudi
PARIS, iNews.id - Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire menambah deretan daftar pejabat pemerintah dan CEO perusahaan terkemuka yang membatalkan kehadirannya di Konferensi Inevstasi Arab Saudi. Hal ini buntut dari hilangnya wartawan kawakan Arab Saudi Jamal Khashoggi. Diduga kuat kontributor The Washington Post itu dibunuh di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober.
"Tidak, saya tidak akan pergi. Tuduhan itu serius," kata Le Maire kepada Public Senat TV, dikutip dari Reuters, Kamis (18/10/2018).
Le Maire mengatakan, pemerintahan Saudi perlu menjelaskan hilangnya Jamal Khashoggi setelah pergi ke konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Para pejabat Turki mengatakan, Khashoggi yang kerap mengkritik putra mahkota Muhammed bin Salman karena otoriter dibunuh di dalam konsulat. Saudi sendiri telah membantah tuduhan tersebut.
Kerja sama bilateral antara Prancis dan Saudi berjalan cukup baik selama ini. Kerja sama tersebut meliputi energi, keuangan dan senjata. Le Maire mengatakan telah memberitahu rekannya di Saudi tentang keputusannya untuk tidak melakukan perjalanan ke Riyadh pada Rabu.
Saat dikonfirmasi, apakah langkah itu dapat membahayakan hubungan bilateral antara kedua negara, Le Maire menjawab diplomatis, "Sama sekali tidak," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan, rencananya untuk menghadiri konferensi investasi di Riyadh minggu depan akan ditinjau kembali pada Kamis.
Sebagai informasi, Kerajaan Arab Saudi menegaskan tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Khashoggi saat dia berada di konsulat. Usai berbincang dengan Raja Salman melalui sambungan telepon, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Khashoggi kemungkinan dibunuh oleh penjahat.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang bertemu dengan Raja Salman dan Pangeran Muhammed bin Salman pada Senin lalu menegaskan, Saudi siap mengungkap secara transparan mengenai apa yang terjadi pada Khashoggi. Kerajaan juga berkomitmen menghukum siapa saja yang bersalah atas hilangnya Khashoggi.
Editor: Ranto Rajagukguk