Kisah Sukses, Berawal dari Idealisme Kini Ekspor 450 Ton Buah ke 17 Negara
NAMANYA Swasti Adicita Karim, 33 tahun. Berawal dari keprihatinannya terhadap barang impor yang membanjiri pasar Indonesia, Swasti bertekad mendirikan perusahaan yang mampu mengekspor produk dari Indonesia. Pemikirannya sederhana, masak sih, dari 7 miliar penduduk di dunia ini tidak ada yang membutuhkan barang produk Indonesia?
Tekadnya bulat. Dia memilih untuk meninggalkan karier profesionalnya sebagai praktisi kehumasan di salah satu bank. Bersama dua temannya, pada 2014 dia mendirikan Java Fresh, perusahaan eksportir buah-buahan segar dari Indonesia. Beragam buah, seperti manggis, salak, jeruk purut, kelapa, buah naga, sirsak, dan markisa, dia pasarkan ke luar negeri.
Tak butuh waktu lama bagi Java Fresh untuk menuai sukses. Hanya berselang empat tahun kemudian, atau di 2018, Java Fresh berhasil mengekspor lebih dari 450 ton buah-buahan ke seluruh penjuru dunia. Mereka masuk ke 17 negara, di antaranya China, Prancis, Belanda, dan Australia. Memulai bisnis hanya dengan empat orang, kini mereka mempekerjakan lebih dari 100 orang.
“Kami melihat produk pertanian di Indonesia sangat berlimpah. Iklim tropis, tanah subur, dan letak geografis yang terbentang dari timur ke barat, membuat buah Indonesia tak hanya memiliki rasa lezat, melainkan juga tersedia sepanjang tahun. Ini yang menjadi keunggulan dan pembeda kita dengan negara lain,” ujar Swasti kepada iNews.id, di Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Buah manggis siap ekspor yang diproduksi Java Fresh. (Dok. Java Fresh).
Kesuksesan Java Fresh tak hanya dinikmati oleh Swasti dan para karyawannya, yang sebagian besar perempuan. Petani buah yang menjadi mitranya turut terangkat penghasilannya.