Lewat Vendor Baru, JICT Klaim Akan Rekrut 400 Buruh yang Kena PHK
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 400 karyawan outsourcing PT EMPCO Trans Logistik bakal kehilangan mata pencahariannya yang sejak 2013 telah bekerja di Jakarta International Container Terminal (JICT). Para pekerja tak lagi bekerja karena pihak JICT tak lagi bermitra dengan EMPCO.
Saat dikonfimrasi, Wakil Direktur Utama PT JICT Riza Erivan mengatakan, vendor baru PT Multi Tally Indonesia (MTI) siap merekrut kembali karyawan yang sebelumnya berada di PT EMPCO Trans Logistik.
"Jadi, PT EMPCO itu kan mereka kalah tender. Pemilihan vendor kita sudah transparan sesuai dengan aturan. Sebetulnya enggak masalah, karena vendor baru juga akan menerima karyawan lagi. Itu ada lowongan, silakan saja mendaftar ke vendor baru, sampai sekarang juga masih ditunggu," katanya, Selasa (26/12/2017).
Para pekerja PT EMPCO menyatakan telah mencoba melamar ke PT MTI. Namun sayang, para pekerja tak diterima oleh mitra vendor baru JICT tersebut. Terkait hal itu, Riza pun menampik adanya proses rekrutmen yang merugikan pekerja dari PT EMPCO. Bahkan, dia menyebut ada segelintir orang yang berusaha memprovokasi.
"Itu enggak benar. Jadi, vendor baru itu sudah terima. Mungkin juga mereka yang mengatakan atau memprovokasi vendor baru enggak terima. Mereka juga tidak perlu melalui seleksi lagi. Karena sebetulnya mereka sudah menguasai pekerjaan itu. Sebetulnya, MTI lebih senang kalau orang-orang EMPCO itu pindah ke MTI," ujarnya.
Sementara di tempat terpisah, Ketua Serikat Pekerja Container (SPC) Sabar Royani mengatakan, JICT hanya berdalih. 400 karyawan mengaplikasi ulang rekrutmen ke PT MTI. Tapi vendor baru tersebut hanya menarik segelintir karyawan saja.
"Jadi, cuma yang di back office saja yang direkrut. Kita-kita yang di lapangan tidak. Malahan, yang direkrut malah orang-orang yang enggak punya pengalaman. Kayak pekerja dari Indomaret background-nya enggak pernah megang mesin atau alat berat. Mereka cuma sebulan saja dikasih pelatihan, mana tahu apa-apa. Berbeda sama kita yang sudah berpengalaman bertahun-tahun," ujarnya.
Kekesalan pun tak sampai di sana. Persoalan lain yakni Surat Izin Operasi (SIO) juga dipermasalahkan. Bahkan, JICT menuduh karyawan lapangan PT EMPCO banyak menggunakan SIO palsu.
"Kita sudah berusaha untuk mengurus SIO dan PT EMPCO mengiyakan akan mengurusnya. Kita mana tahu surat itu palsu atau enggak. Soalnya, ada teman saya yang ditahan KP3 (Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan) bilang SIO teman saya palsu," ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk