Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Jadi Basis Produksi, Suzuki Mulai Ekspor Fronx dan Satria ke Asia Tenggara
Advertisement . Scroll to see content

Mendunia, Sarang Burung Walet Indonesia Diekspor ke China hingga Vietnam

Minggu, 14 Maret 2021 - 09:58:00 WIB
Mendunia, Sarang Burung Walet Indonesia Diekspor ke China hingga Vietnam
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah melepas ekspor sarang burung walet (SBW) asal Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebanyak 494 kilogram dengan nilai Rp9,9 miliar ke China. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ekspor SBW ini dilakukan bersama 33 komoditas pertanian unggulan Jatim lainnya senilai Rp140,3 miliar ke 12 negara tujuan sekaligus.

"Produktivitas sarang burung walet kita diminati dunia. Saya akan ke Tiongkok lepas pandemi ini, agar ekspor kita ini lebih kuat," kata Syahrul saat melakukan peninjauan langsung ke rumah pemrosesan sarang burung walet.

Menurut dia, komoditas subsektor peternakan ini berada dalam pembinaannya. Untuk produktivitasnya di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan fasilitas ekspornya dikawal Badan Karantina Pertanian.

"Usaha agribisnis sarang burung walet ini sangat menarik, selain memerlukan higienitas yang maksimum. Industri ini juga padat karya, dikerjakan dengan tenaga banyak orang, dan ini sangat baik untuk negara," ujarnya.

Sebagai informasi, Provinsi Jatim saat ini memiliki 84 rumah walet yang terdaftar dengan rumah pemrosesan walet sebanyak sembilan. Dari data IQFAST Badan Karantina tercatat pada 2020 volume ekspornya sebanyak 245,3 ton dengan nilai mencapai hingga Rp3,5 triliun.

Dari jumlah ini 26 persen berhasil memenuhi pasar China dan sisanya diserap pasar ekspor lainnya seperti Australia, Amerika Serikat, Hongkong, Kanada, Singapura, Taiwan, Jepang, Malaysia dan Vietnam.

Kementerian Pertanian (Kementan) juga mencatat adanya tren peningkatan ekspor SBW Jatim dari data 1 Januari hingga 10 Maret 2021 mencapai 51,3 ton dan nilai Rp661,3 miliar.

"Ini menjadi fokus kami baik Kementan, Kemendag, wakil negara kita di sana dan lainnya untuk mendorong SBW agar tidak bersoal di pasar Tiongkok. Tidak ada kuota, asal mampu penuhi persyaratannya. Pasarnya masih terbuka lebar dan kita mampu secara produksi,” ucapnya.

Secara teknis, Kepala Barantan Ali Jamil menambahkan bahwa saat ini persyaratan ekspor sarang burung walet secara umum mudah. Dia hanya menekankan yang boleh diekspor hanya sarang walet yang sudah bersih.

"Pada prinsipnya mudah, yang terpenting adalah tidak dalam bentuk kotor, artinya itu harus sudah ada proses terlebih dahulu," tuturnya.

Sedangkan untuk ekspor ke China, calon eksportir dapat menghubungi unit pelaksana teknis Karantina Pertanian di seluruh Indonesia untuk pendampingan, agar dapat memenuhi persyaratan sesuai Protokol Karantina Indonesia dengan Otoritas Karantina Tiongkok (GACC).

"Kita harus jaga semua ini, kita syukuri. Caranya adalah dengan mendorong kualitas ekspornya dan juga dengan menjaga kelestariannya," katanya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut