Menko Airlangga Sebut Target 3T Dinaikkan 10 Kali Lipat di Luar Jawa-Bali

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah akan meningkatkan target tracing, testing, dan treatment (3T) menjadi 10 kali lipat di luar wiayah Jawa dan Bali. Kebijakan tersebut akan dilakukan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kembali diperpanjang selama sepekan ke depan.

Menurut dia, untuk menekan penyebaran Covid-19 khususnya varian Delta, pemerintah terus memfokuskan beberapa konsentrasi mulai dari penekanan mobilitas warga hingga menggencarkan 3T di Luar Jawa-Bali. 

Baca Juga

Kebijakan Fiskal Hulu Migas Perlu Disempurnakan untuk Mencapai Target Produksi Migas Nasional

“Sesuai arahan bapak presiden Jokowi Bahwa konsentrasi satu menekan mobilitas, penanganan dihulu dengan penggunaan masker, perbaikan tersing dan tracing mana yang ditargetkan 10 kalii dan secara rata rata di luar Jawa 4-6 kali,” kata Airlangga Hartarto, melalui konferensi pers, Senin (16/8/2021).

Seperti diketahui, pemerintah memutuskan kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di wilayah Jawa-Bali dan sejumlah daerah hingga 23 Agustus 2021.

Selain fokus menekan mobilitas warga dan menggencarkan 3T, pemerintah juga terus mendorong agar penderita Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri dipindahkan ke isolasi terpusat. 

Menko Perekonomian mengungkapkan, untuk percepatan vaksinasi di luar Jawa-Bali, rata rata vaksinasi harian juga dinaikkan ke level yang sama dengan rata rata nasional.

“Kita ketahui alhamdulillah sesuai dengan apa yang digariskan oleh bapak presiden telah terjadi penurunan dan kita ketahui bahwa kasus di luar Jawa Bali ini sekitar 31 persen, daripada total kasus nasional namun kasus aktif nya yaitu 50,8 persen kasus kesembuhannya lima satu 81 persen kemudian kasus kematiannya 2,8 persen,” papar Airlangga Hartarto

Dia menuturkan, selama penerapan PPKM darurat level 4 pada 9-16 Agustus, sejumlah daerah di luar Jawa-Bali menunjukan angka penurunan kasus sekitar 9,50  persen.

Editor: Jeanny Aipassa