Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Stok Beras Tembus 3,8 Juta Ton, Mentan: InsyaAllah Kita Tidak Ada Impor
Advertisement . Scroll to see content

Menko Darmin Sindir BPS, Data Beras Terakhir Hanya Sampai 2015

Rabu, 26 September 2018 - 17:29:00 WIB
Menko Darmin Sindir BPS, Data Beras Terakhir Hanya Sampai 2015
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution. (Foto: Kemenko Perekonomian)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) disebut tidak memiliki data stok pangan terkini, terutama beras.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakaan, selain beras, data pangan BPS juga kurang update. Sejumlah komoditas pangan itu di antaranya cabai dan bawang.

"Saya lihat data statistik, ada cabai, bawang itu datanya terakhir 2017, lihat lagi ada jagung, singkong, juga beras ternyata datanya terakhir 2015. Jadi kelihatannya BPS tidak melanjutkan publikasi data pangan dan bahan makanan setelah 2015," kata Darmin di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (26/9/2018).

Menko meminta BPS segera menghimpun data bahan pokok penduduk Indonesia tersebut. Pasalnya, selama ini data stok beras seringkali menjadi perdebatan berbagai pihak terkait pengambilan keputusan impor beras.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada yang diperbaharui dan diterbitkan. Kita harus ada yang menerbitkan data, meski tidak terlibat langsung dengan persoalan itu," kata dia.

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menilai setiap kementerian/lembaga (K/L) memiliki data masing-masing, termasuk stok beras yang ada di Kementerian Pertanian dan Bulog. Untuk itu, dia berharap BPS bisa menjadi penengah data-data K/L yang kerap berbeda satu sama lain.

"Data itu selalu ada di kementerian, tapi memang semestinya ke depan ada mekanisme untuk membuat data dan pengoordinasian itu juga ada wewenang BPS bagi K/L," ucapnya. 

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut